Rabu, September 24, 2008

KELOMPOK IBNU SINA [SKI]

HASIL DISKUSI KELOMPOK IBNU SINA
Silahkan komentar di sini!

Desain materi SKI untuk SD dan MI satu semester
- Di SD mulai kelas 1+2 ditentukan pengantar kehidupan Rasulullah
- Materi SD kehidupan Rasulullah
- Keluarga nabi (silsilah)
- Mengenai kota makkah
- Kelahiran nabi
- Kehidupan nabi
- Kehidupan nabi sebelum di angkat
- Assabiguna awwalun
- Hijrah nabi
- Turunnya wahyu
- Peperangan
- Penjanjian khudaibiyah
- Isra’ mi’raj
- Haji wada’

Desain materi SKI untuk Mts dan SMP satu semester
- Referensi Materi MI & SD
- khalifah Abu bakar – seterusnya
- Dinasti Abasiyah
- Dinasti umayyah

Desain materi MA dan Aliyah SKI satu semester
Diberikan dikelas X karena menyambung / melanjutkan materi SKI di Mts dan SMP.
Dianggap memori anak didik kuat.
- Referensi maeri SMP dan Mts
- Dinasti fatimiyah
- Kekuatan politik dan militer
- Pendidikan ilmu pengetahuan agama islam
- Islam modern

Senin, September 22, 2008

KELOMPOK I [SKI]

Konsep Kurikulum SKI Untuk Sekolah Madrasah
Berikan komentar Anda!

Mata pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah ada 18 kali pertemuan tiap semester. Adapun pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah dimulai dari kelas III. Diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
1. Kelas III
Semester I :
Ø Menceritakan kisah Nabi Adam
Ø Menceritakan kisah Nabi Nuh
Ø Menceritakan kisah Nabi Isma’il
Ø Menceritakan kisah Nabi Yusuf
Ø Menceritakan kisah Nabi Ibrahim
.. Semester II :
Ø Menceritakan kisah Nabi Musa dan Fir’aaun
Ø Mengenalkan masa sebelum Islam
Ø Menjelaskan kehidupan Jahiliyah

2. Kelas IV :
Semester I :
Ø Menceritakan kelahiran Nabi Muhammad
Ø Menceritakan kisah Nabi Muhammad
Ø Menceritakan silsilah Nabi Muhammad
Ø Mengenal kepribadian Nabi Muhammad
Semester II:
Ø Menceritakan kisah pengangkatan Rosulullah
Ø Menceritakan kisah Assabiqunal Awwalun
Ø Menceritakan kisah perjuangan Nabi Di Makkah
Ø Menceritakan kisah Nabi hijrah ke Madinah


3. Kelas V
Semester I:
Ø Menceritakan kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
Ø Menceritakan perang Jamal
Ø Menceritakan perang Shiffin
Ø Menceritakan perang Khandaq
Ø Menceritakan perang Badar
Semester II:
Ø Menceritakan kisah Fathul Makkah
Ø Menceritakan kisah haji wada’
Ø Menceritakan masa wafatnya Nabi

4. Kelas VI
Semester I:
Ø Menjelaskan masa Khulafa Al Rasyiddin
Ø Menjelaskan masa pemerintahan Abu Bakar
Ø Menjelaskan masa pemerintahan Umar
Ø Menjelaskan masa pemerintahan Utsman
Ø Menjelaskan masa pemerintahan Ali
Semester II:
Ø Menjelaskan kemajuan Islam pada masa pemerintahan Abu bakar
Ø Menjelaskan kemajuan Islam pada masa pemerintahan Umar
Ø Menjelaskan kemajuan Islam pada masa pemerintahan Utsman
Ø Menjelaskan kemajuan Islam pada masa pemerintahan Ali

Madrasah Tsanawiyah (Mts)
1. Kelas I
Semester I:
Ø Masa Jahiliyah sebelum Islam datang
Ø Nabi diangkat menjadi Rasul
Ø Masa dakwah nabi di Makkah dan Madinah
Semester II:
Ø Peperangan di masa Rasulullah, diantaranya:
1. Perang jamal
2. Perang Shiffin
3. Perang Khandaq
4. Peristiwa Fatkhul Makkah
Ø Kondisi Islam saat Nabi wafat

2. Kelas II
Semester I:
Ø Masa Khulafa Al Rasyidin
Ø Masa Dinasti Umayyah
Ø Mas dinasti Abassiyah
Ø Masa dinasti Utsmaniyah
Ø Masa dinasti Syafawiyah
Semester II:
Ø Peristiwa yang terjadi setelah Khulafa Al Rasyidin berhenti dalam kepemimpinan Islam
Ø Kekuasaan yang diperoleh dinasti Umayyah
Ø Kekuasaan yang diperoleh dinasti Abbasiyah
Ø Kekuasaan yang diperoleh dinasti Utsmaniyah
Ø Kekuasaan yang diperoleh dinasti Syafawiyah

3. Kelas III:
Semester I:
Ø Usaha pemimpin Islam dalam penyebaran dakwah Islamiyah
Ø Perluasan wilayah islam di Andalusia
Ø Kemajuan yang dicapai Islam di Andalusia
Semester II:
Ø Perluasan wilayah Islam di Indonesia
Ø Kemajuan yang dicapai Islam di Indonesia
Madrasah Aliyah (MA)
1. Kelas I
Semsester I
Ø Masa Rasulullah di Makkah dan Madinah
Ø Masa Khulafa Al Rasyidin beserta kejayaan yang dicapai
Semester II:
Ø Kejayaan Islam pada masa Khulafa Al Rasyidin
Ø Dinasti Bani Umayyah
Ø Dinasti Bani Abasiyyah
Ø Dinasti Ustmaniyah
Ø Dinasti Bani Syafawiyah
Ø Dinasti Mongol

2. Kelas II
Semester I:
Ø Islam masuk di Indonesia
Ø Kisah Wali Songo
Ø Kerajaaan Islam di Indonesia
Semester II:
Ø Pertumbuhan kebudayaan Islam
Ø Kemajuan kebudayaan Islam
Ø Puncak kemajuan pada masa dinasti Bani Abasiyyah
Ø Kejayaan Islam di masa Bani Abasiyyah

3. Kelas III
Semester I
Ø Kebangkitan Islam dan pembaharuan Islam
Ø Penyebaran Islam di Indonesia

Semester II:
Ø Pemikiran moderen Islam di Indonesia
Ø Kontribusi Pemikiran tokoh sejarawan terhadap permasalahan actual di Indonesia

KELOMPOK I :
Agus Suroyo (06410098)
Lina Normawita Risti Z (06410090)
Rima Musnita (06410085)
Diana Kholidah (06410133)
Isna Ferawati (06410114)
Layla Maghfiroh (06410089)
Markhumah Purnaeni (06410095)
Syafitri (06410064)
Diyah Febriani (06410124)
Imroatus Shalihah (06410066)
M. Fauzan (06410120)
Ahmad Syaifuddin (06410062)
Yazid An Nasr (06410065)

KELOMPOK AL-GHAZALY [SKI]

HASIL DISKUSI
Berikan komentar Anda terhadap hasil diskusi kelompok ini!
Kurikulum SKI untuk SD keagamaan / MI
SD keagamaan / MI kelas 1- 6
§ KELAS 1 MI
1. Cerita tentang kelahiran Nabi
2. Menceritakan tentang pasukan Gajah
3. Menceritakan tentang wanita-wanita persusuan Nabi
4. Menceritakan perjalanan Nabi bersama ibunya

§ KELAS 2 MI
1. Menceritakan perjalanan hidup Nabi bersama kakeknya Abdul Muthallib
2. Menceritakan perjalanan hidup Nabi bersama pamannya Sayidina AbuTolib
3. Menceritakan kisah Nabi saat menjadi pengembala domba

§ KELAS 3 MI
1. Menceritakan perjalanan Nabi saat mulai berdagang
2. Menceritakan kisah Nabi tentang peletakan Hajar Aswad dan pendapatan gelar Al-amin
3. Menceritakan kisah Nabi mengikuti perang
4. Menceritakan kisah Nabi bertemu Sayidah Khadijah

§ KELAS 4 MI
1. Menceritakan tentanng pengengkatan Nabi menjadi rasul dan penerimaan wahyu
2. Menerangkan metode dakwah Nabi (sirri, keluarga, jahri)
3. Mengisahkan tentang hijrah Nabi, fathul mekah hingga wafat Nabi

§ KELAS 5 MI
1. Mengisahkan khalifah pengganti Nabi yang pertama (Syaidina Abu Bakar Assiddiq) dan kebijakan yang di tempuh dalam kepemimpinannya
2. Mengisahkan dan menerangkan kholifah ke 2 (Syayidina Uamar Bin Affan) dan kebijakan yang ditempuh dalam masa kepemimpinannya

§ KELAS 6 MI
1. Mengisahkan khalifah ke 3(Syayidina Utsman Bin Affan) dan kebijakan yang ditempuh dalam masa ke khalifahannya
2. Mengisahkan khalifah ke 4 (Syayidina Ali Bin Abi Thalib) beserta kebijakan-kebijakan selama beliau menjadi khalifah

kelas 1- 6 menghabiskan tentang kahidupan Rasul hingga khulafau'rrasyidin

kurikulum MTs / I’dad untuk SKI
Bahasan Materi: Khulafau'rrasyidin sampai Abbasyiyah
§ KELAS MATRIKULASI / I’DADIYAH
1. Mengulas tentanng kelahiran Nabi
2. Mengulas perjalanan Nabi sebelum di angkat menjadi Rasul
3. Meneranngkan tentang pengangkatan Nabi menjadi Rasul
4. Menceritakan perjalanan Nabi menjadi Rasul hingga wafat
5. Menggambarkan tentang kepemimpinan Khulafau'rrasyidin

§ KELAS VII
1. Apersepsi tentang ulasan tentang Khulafau'rrasidin
2. Mengisahkan tentang perang siffin dan terjadinya tahkim da’umatul jandal
3. Merumuskan dan menerangkan sejarah berdirinya Bani Umayah
4. Menjabarkan tentang islam massa Bani Umayah
5. Menerangkan tentang cambuk kejayaan Bani Umayah saat dipimpin oleh khalifah-khalifahnya
6. Menjabarkan tentang struktur kepemimpinan
7. Menceritakan tentang ekspansi yang dilakukan dalam rangka perluasan daerah Islam

§ KELAS VIII
1. Megisahkan tentang kodifikasi hadist
2. Menerangkan kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz Khalifah Bani Umayyah
3. Menceritakan tentang kemunduran hingga kehancuran Bani Abasyiah
4. Kelahiran Bani Abbasyiah
5. Menceritakan tentang struktur kekhalifahan
6. Menjelaskan tentang kemajuan-kemajuan yang di tempuh dalam masanya
7. Menceritakan tentang khalifah yang berperan dalam Bani Abbasyiah

§ kelas IX
1. Menerangkan tentang kemuduran dinasti Abbasyiah
2. Menerangkan tentang terpecahnya dinasti Abbasyiah
3. Munculnya Dinasti-Dinasti Buaihiyah
4. Dinasti Saljuk dan Buaihiyah
5. Dinasti Fatimiyah


kurikulum SKI MA
Materi: Abbasyiah sampai Islam ke Indonesia
§ I’DADIYAH / MATRIKULASI
1. Ulasan tentang kehhdupan Nabi
2. Ulasan tentang khulafaurrasyidin
3. Ulasan tentang dinasti Umayyah
4. Ulasan tentang dinasti Abbasyiah
§ KELAS X
1. Apresiasi tentang dinasti Abbasyiah
2. Penjelasan tentang munculnya dinasti Umayyah III
3. Islam masuk spanyol
4. Penjelasan tentang khalifah- khalifah yang memimpin umayah III
5. Penjelasan tentang kemajuan yang di tempuh oleh Umayah
6. Kemunduran Umayah

§ KELAS XI
1. Penjelasan tentang berdirinya kerajaan Turki Ustmani
2. Penjelasan tentang kemajuan peradaban Turki Ustmani
3. Menganalisa faktor-faktor kemunduran Turki Ustmani
4. Menjabarkan tentang sejarah berdirinya dinasti Shafawiyah
5. Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan yang di tempuh
6. Menjelaskan kemunduran Shafawiyah
7. Menjelaskan tentang sejarah berdirinya dinasti Mughol
8. Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan yang diraih hingga masa kehancuran Islam

§ KELAS XII
1. Mengidentifikasi sejarah masuknya Islam ke Nusantara
2. Mengisahkan para tokoh-tokoh yang membawa Islam ke Nusantara
3. Menjelaskan tentang sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
4. Menjabarkan tentang penyebaran Islam di Nusantara, factor pendorong dan factor penghambat

Bahan Pertemuan ke-4 [biologi]

POINTERS TENTANG SUNNAH
Tuliskan komentar Anda sebagai bukti telah membaca bahan ini! Jangan lupa tuliskan nama lengkap Anda!
  • Pengertian sunnah dapat dilihat dari dua hal, yaitu secara etimologi dan terminologi. Secara etimologi, sunnah berarti tata cara.
  • Menurut Lisan al-'Arab, sunnah pada mulanya berati jalan atau cara, yaitu jalan yang dilalui orang-orang dahulu kemudian diikuti oleh orang-orang belakangan.
  • Sementara itu dalam Mukhtar al-Sihah, sebagaimana dikutip oleh Azami, sunnah secara etimologi berarti tata cara dan tingkah atau perilaku hidup, baik perilaku itu terpuji maupun tercela.
  • Sementara itu, terdapat beragam pendapat tentang pengertian sunnah menurut terminologi.
  • Menurut ahli hadis, sunnah berarti sabda, pekerjaan, ketetapan, sifat (watak budi atau jasmani); atau tingkah laku Nabi Muhammad saw, baik sebelum menjadi Nabi maupun sesudahnya. Dalam konteks ini, pengertian sunnah sama dengan hadis.
  • Sementara itu, menurut kalangan ahli usul fiqih, sunnah diartikan sebagai sabda Nabi Muhammad saw yang bukan berasal dari al-Qur'an, pekerjaan, atau ketetapannya. Agak serupa dengan pendapat kedua, menurut ahli fiqih sunnah dimaknai sebagai hal-hal yang berasal dari Nabi Muhammad saw baik berupa ucapan maupun pekerjaan, tetapi hal itu tidak wajib dikerjakan.
  • Dalam al-Qur'an dan sabda Nabi juga terdapat beberapa kata sunnah. Paling tidak ada empat tempat dalam al-Qur'an yang memuat kata sunnah, yaitu Q.S. al-Nisa': 26,[1] Q.S. al-Anfal: 38,[2] Q.S. al-Isra: 77,[3] dan Q.S. al-Fath: 23.[4] Dalam surat al-Nisa, kata sunnah berbentuk jamak, sunan, yang menurut Imam al-Qurtubi memberikan petunjuk tentang tata cara orang-orang saleh sebelum Nabi Muhammad. Ada yang berpendapat bahwa memberikan petunjuk pada ayat ini berarti menerangkan tata cara orang-orang sebelum Nabi Muhammad. Sementara itu, kata sunan dipahami Ibnu Katsir sebagai tata cara yang terpuji dari orang-orang dahulu dan mengikuti syari'at Allah yang disukai dan diridhai.

    [1] Allah hendak menerangkan hukum syariah-Nya kepadamu dan menunjukimu ke jalan (tata cara) orang-orang sebelum kamu (yaitu para nabi dan orang-orang saleh), serta hendak menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
    [2] Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang kafir, apabila mereka menghentikan perbuatannya maka dosa-dosa mereka yang telah lalu akan diampuni, dan apabila mereka tetap kembali untuk melakukan perbuatan itu maka sunnah (aturan) orang-orang dahulu sudah berlaku.
    [3] (kami menetapkan hal itu) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu, dan kamu tidak akan menemukan perubahan dalam ketetapan Kami.
    [4] Sebagai suaytu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, dan kamu tidak akan menemukan perubahan dalam sunnatullah itu.
  • Dalam beberapa kesempatan Nabi Muhammad juga menggunakan istilah sunnah. Hal ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Abu Said, Anas bin Malik, Ibnu Buraidah, dan Ibnu Abbas.
  • Dari Abu Said, nabi bersabda, "Kamu semua niscaya akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa..." dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, "Apakah kalian tadi yang berkata ini itu? Ingatlah! Demi Allah, saya adalah orang yang paling takut kepada Allah dibanding kalian semua, tetapi saya juga berpuasa dan tidak berpuasa, saya juga melakukan salat malam dan tidur, dan saya menikahi wanita. Barangsiapa tidak suka sunnahku maka berarti ia tidak termasuk golonganku."
  • Ibnu Buraidah mengatakan ia diberitahu oleh Abdullah al-Muzanni bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, "Salatlah kamu sebelum salat maghrib", dan pada ketiga kalinya Nabi menambah kata-kata "bagi yang mau", sebab beliau khawatir kalau hal itu dianggap sunnah oleh orang-orang.
  • Sedangkan dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, "Ada tiga macam manusia yang paling dimurkai Allah, orang yang tidak percaya kepada Allah di Tanah Suci, orang yang menghidupkan kembali (melestarikan) tradisi Jahiliyah dalam Islam, dan orang yang menuntut nyawa orang lain tanpa ada hak yang membolehkan."
  • Berdasarkan hadis-hadis tersebut, Nabi memaknai sunnah untuk menunjuk arti yang harfiyah, yaitu tata cara, meskipun dalam kitab-kitab Hadis ada sepuluh teks yang menyebut sunnah untuk menunjukkan tata cara dan tingkah laku hidup yang menjadi anutan.
  • Kajian tentang Sunnah dapat diklasifikasikan ke dalam dua hal pokok, yaitu tentang sanad dan tentang matan.
  • Kritik tentang sanad dikenal dengan naqd al-khariji (kritik eksternal). Kajian tentang sanad dilakukan karena banyaknya hadis yang lebih bersifat ma'nawi, bukan lafdzi. Satu persoalan yang bersumber dari Rasulullah diriwayatkan secara beragam oleh para perawi hadis, sehingga dari aspek matannya kadang sangat berlainan. Yang menjadi persoalan kemudian adalah melalui siapa hadis tersebut diriwayatkan. Dengan kritik sanad, rantai periwayatan sebuah hadis dikaji, mulai dari siapa perawinya, bagaimana statusnya, baik dalam hal kualitas moral, kekuatan hafalan maupun komentar orang sezaman tentang sang perawi.
  • Untuk melakukan kritik sanad diperlukan banyak penguasaan tentang ilmu hadis seperti asbab al-wurud, al-jarh wa al-ta'dil, tawarikh al-ruwwah, dan 'adalah al-sahabah. Dengan ilmu-ilmu ini status seorang rawi akan diketahui tentang kualitas pribadinya dan jalur-jalur periwayatan sebuah hadis.
  • Selain kritik sanad, kajian tentang matan juga mendapat perhatian dari para pengkaji studi Islam khususnya ilmu hadis. Baiknya sebuah jalur periwayatan tidak menjamin isi hadis juga baik. Sebab, boleh jadi ada matan hadis yang bertentang dengan ajaran al-Qur'an. Menurut Muhammad al-Ghazali, paling tidak ada tiga syarat yang perlu diperhatikan sebelum menerima matan hadis sebagai pegangan, yaitu kesesuaian dengan isi al-Qur'an, tidak bertentangan dengan pemikiran ilmiah, dan tidak bertentangan dengan fakta sejarah

Selasa, September 16, 2008

KELOMPOK MELATI

PERINTAH:
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada web ini!

KELOMPOK TERATAI

PERINTAH:
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada web ini!

KELOMPOK ANGGREK

PERINTAH:
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada web ini!

KELOMPOK TULIP

PERINTAH:
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada web ini!

KELOMPOK BUGENVILE

PERINTAH:
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada web ini!

Senin, September 15, 2008

KELOMPOK "TANPA NAMA"

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK BUTTERFLY

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

TRAGEDI PASURUAN

Sungguh memilukan! Karena berdesak-desakan untuk mendapatkan uang sedekah di Pasuruan 21 orang tewas dan sekitar 13 orang luka-luka pada Senin kemarin. Maksud baik tidak selalu menghasilkan yang baik. Agaknya hal ini berlaku di dalam tragedi ini. Maunya berbagi dengan sesama untuk menolong meringankan beban, eh..malah berakhir dengan penderitaan orang yang akan dibantu. Apa pelajaran yang dapat kita ambil? Niat baik harus dikelola dengan baik. Cara membantu tidak harus dengan ditunjukkan secara ramai-ramai, tapi bisa dikelola dengan model berantai atau pendelegasian, atau model secara bertahap. Kurangnya koordinasi dengan berbagai pihak juga berakibat fatal. Setelah peristiwa naas terjadi baru sadar kalau ternyata bekerjasama dengan pihak lain diperlukan. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi di masa mendatang. amin

KELOMPOK ZAHRA

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK ESA

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK MATABINNAR

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK SAIFULLAH

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK HARUN NASUTION

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK F-DIFFERENT

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK HIDAYAH

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK AR-RASYID

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK SWEETY

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK PERBEDAAN ANTAR TAFSIR

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK CUTE COMMUNITY

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK HAMBA ALLAH

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK AL-AMIN

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK ANNISA'

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK SUNRISE

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

KELOMPOK AZ-ZAHRA

TUGAS KELOMPOK
Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbedaan kitab tafsir sesuai dengan kelompok Anda!

Jumat, September 12, 2008

PEMBAGIAN TUGAS I BIOLOGI

KETENTUAN UMUM
1. Tugas ditulis secara individual, meskipun kitab yang dicari sama
2. Tugas dikirim melalui email dengan alamat masing-masing, tidak dititipkan
3. Baca Surat al-Fatihah, buat ringkasan dan berikan komentar terhadap kitab tersebut terutama komentar terhadap penafsiran Surat al-Fatihah
4. Tugas dikirim maksimal tanggal 18 September 2008 jam 24.00
5. Pembagian Tugas sebagai berikut:
a. Tafsir Jalalain [Nomor Presensi 1 s.d. 5]
b. Tafsir Al-Azhar [Nomor Presensi 6 s.d. 10]
c. Tafsir Al-Manar [Nomor Presensi 11 s.d. 15]
d. Tafsir Al-Thabary [Nomor Presensi 16 s.d. 20]
e. Tafsir Al-Ibriz [Nomor Presensi 21 s.d. 25]
f. Tafsir UII, Tim Universitas Islam Indonesia [Nomor Presensi 26 s.d. 30]
g. Tafsir Ibn Katsir [Nomor Presensi 31 s.d. 34]
h. Tafsir Al-Maraghi [Nomor Presensi [35 s.d. 38]
i. Tafsir The Holy Qur'an Yusuf Ali [Nomor Presensi 39 s.d. 43]

PEMBAGIAN TUGAS I PAI A/B

KETENTUAN UMUM
1. Tugas ditulis secara individual, meskipun kitab yang dicari sama
2. Tugas dikirim melalui email dengan alamat masing-masing, tidak dititipkan
3. Baca Surat al-Fatihah, buat ringkasan dan berikan komentar terhadap kitab tersebut terutama komentar terhadap penafsiran Surat al-Fatihah
4. Tugas dikirim maksimal Kamis, tanggal 18 September 2008 jam 24.00
5. Pembagian Tugas sebagai berikut:
a. Tafsir Jalalain [Nomor Presensi 1 s.d. 5]
b. Tafsir Al-Azhar [Nomor Presensi 6 s.d. 10]
c. Tafsir Al-Manar [Nomor Presensi 11 s.d. 15]
d. Tafsir Al-Thabary [Nomor Presensi 16 s.d. 20]
e. Tafsir Al-Ibriz [Nomor Presensi 21 s.d. 26]
f. Tafsir UII, Tim Universitas Islam Indonesia [Nomor Presensi 27 s.d. 32]
g. Tafsir Ibn Katsir [Nomor Presensi 33 s.d. 38]
h. Tafsir Al-Maraghi [Nomor Presensi [39 s.d. 44]
i. Tafsir The Holy Qur'an Yusuf Ali [Nomor Presensi 45 s.d. 50]

Rabu, September 10, 2008

PEMBAGIAN TUGAS I PAI-F [PSI]

KETENTUAN UMUM
1. Tugas ditulis secara individual, meskipun kitab yang dicari sama
2. Tugas dikirim melalui email dengan alamat masing-masing, tidak dititipkan
3. Baca Surat al-Fatihah, buat ringkasan dan berikan komentar terhadap kitab tersebut terutama komentar terhadap penafsiran Surat al-Fatihah
4. Tugas dikirim maksimal tanggal 16 September 2008 jam 24.00
5. Pembagian Tugas sebagai berikut:
a. Tafsir Jalalain [M. Aziz A., Asep FN, M. Fauzan, Yusuf R, Rina K]
b. Tafsir Al-Azhar [Habib R., R. Anis F., Irfan N., Luk Luk J., Riaqon F.]
c. Tafsir Al-Manar [Wahyu I., Ja'far S., Ahmad C., Nur Lailatul M., Khusnul I.]
d. Tafsir Al-Thabary [M. Luqman H., Lailatus S., Yusuf AM., Jahid QM., J. Himmah]
e. Tafsir Al-Ibriz [Andikasaputra, Zuhad NR., Egi AF., Khazmillabib, Efa H.]
f. Tafsir UII, Tim Universitas Islam Indonesia [Wahudi, C. Ulfah, Fatkhurrokhim, Danang FR, Eko FB.]
g. Tafsir Ibn Katsir [Evayuni L., Nasrul AR., Ayu F., Afrinaldi, Septirusli H., M. Fathul M.]
h. Tafsir Al-Maraghi [Siti NI., Rahmat K., Catur WI., Ahmad K., Diyah A., Irma WP.]
i. Tafsir The Holy Qur'an Yusuf Ali [Mardanis, Fauzan NH., Ambar DK., Khamim, Nurhidayat, Azam]

Selasa, September 09, 2008

PEMBAGIAN TUGAS KELAS KHUSUS [PAI-PGMI]

KETENTUAN UMUM
1. Tugas ditulis secara individual, meskipun kitab yang dicari sama
2. Tugas dikirim melalui email dengan alamat masing-masing, tidak dititipkan
3. Baca Surat al-Fatihah, buat ringkasan dan berikan komentar terhadap kitab tersebut terutama komentar terhadap penafsiran Surat al-Fatihah
4. Tugas dikirim maksimal tanggal 15 September 2008 jam 24.00
5. Pembagian Tugas sebagai berikut:
a. Tafsir Jalalain [Nomor Presensi 1 s.d. 2]
b. Tafsir Al-Azhar [Nomor Presensi 3 s.d. 4]
c Tafsir Ibn Katsir [Nomor Presensi 5 s.d. 6]
d. Tafsir Al-Maraghi [Nomor Presensi [7 s.d. 8]
e. Tafsir The Holy Qur'an Yusuf Ali [Nomor Presensi 9 s.d. 11]

PEMBAGIAN TUGAS I PGMI-B

KETENTUAN UMUM
1. Tugas ditulis secara individual, meskipun kitab yang dicari sama
2. Tugas dikirim melalui email dengan alamat masing-masing, tidak dititipkan
3. Baca Surat al-Fatihah, buat ringkasan dan berikan komentar terhadap kitab tersebut terutama komentar terhadap penafsiran Surat al-Fatihah
4. Tugas dikirim maksimal tanggal 14 September 2008 jam 24.00
5. Pembagian Tugas sebagai berikut:
a. Tafsir Jalalain [Nomor Presensi 1 s.d. 5]
b. Tafsir Al-Azhar [Nomor Presensi 6 s.d. 10]
c. Tafsir Al-Manar [Nomor Presensi 11 s.d. 15]
d. Tafsir Al-Thabary [Nomor Presensi 16 s.d. 20]
e. Tafsir Al-Ibriz [Nomor Presensi 21 s.d. 25]
f. Tafsir UII, Tim Universitas Islam Indonesia [Nomor Presensi 26 s.d. 30]
g. Tafsir Ibn Katsir [Nomor Presensi 31 s.d. 35]
h. Tafsir Al-Maraghi [Nomor Presensi [36 s.d. 40]
i. Tafsir The Holy Qur'an Yusuf Ali [Nomor Presensi 41 s.d. 45]

PEMBAGIAN TUGAS I PGMI-A

KETENTUAN UMUM
1. Tugas ditulis secara individual, meskipun kitab yang dicari sama
2. Tugas dikirim melalui email dengan alamat masing-masing, tidak dititipkan
3. Baca Surat al-Fatihah, buat ringkasan dan berikan komentar terhadap kitab tersebut terutama komentar terhadap penafsiran Surat al-Fatihah
4. Tugas dikirim maksimal tanggal 14 September 2008 jam 24.00
5. Pembagian Tugas sebagai berikut:
a. Tafsir Jalalain [Nomor Presensi 1 s.d. 5]
b. Tafsir Al-Azhar [Nomor Presensi 6 s.d. 10]
c. Tafsir Al-Manar [Nomor Presensi 11 s.d. 15]
d. Tafsir Al-Thabary [Nomor Presensi 16 s.d. 20]
e. Tafsir Al-Ibriz [Nomor Presensi 21 s.d. 25]
f. Tafsir UII, Tim Universitas Islam Indonesia [Nomor Presensi 26 s.d. 30]
g. Tafsir Ibn Katsir [Nomor Presensi 31 s.d. 35]
h. Tafsir Al-Maraghi [Nomor Presensi [36 s.d. 40]
i. Tafsir The Holy Qur'an Yusuf Ali [Nomor Presensi 41 s.d. 44]

Minggu, September 07, 2008

KESADARAN PROFETIK

Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya, Javid Nama, kurang lebih pernah mengatakan "Kesadaran profetik [prophetic consciousness] adalah cakrawala larut dalam diri kita, kesadaran mistik [mystical consciousness] adalah kita larut dalam cakrawala." Makna dari bahasa Iqbal itu adalah bahwa orang yang mempunyai kesadaran kenabian mampu menentukan arah sejarah. Ini berarti dia mampu membaca realitas dengan berbagai permasalahannya dan mampu mencari alternatif pemecahan. Orang dengan tipe ini proaktif membaca realitas. Hal ini sesuai dengan Nabi Muhammad SAW yang proaktif memecahkan persoalan sekitar. Sebaliknya, kesadaran mistik adalah ketika orang larut dalam cakrawala. Dia terombang-ambing oleh tuntutan realitas dan tidak mampu menawarkan solusi dari persoalan realitas. Dalam bahasa Iqbal, orang yang berkesadaran mistik larut dalam tasbih mengejar kesalehan individu sementara dia justru dihidupi oleh orang lain.

MULTIPLE INTELLIGENCES

"Biarlah 100 sekolah berkembang", kata Howard Gardner. Penggagas teori multiple intelligences ini menegaskan bahwa pola pendidikan/pembelajaran di sekolah tidak boleh tunggal. Keragaman model sekolah itu sangat ditentukan oleh keunikan dan kebutuhan setiap peserta didik di tiap sekolah. Menurut Gardner, ukuran kecerdasan manusia tidak tunggal. Paling tidak dia menawarkan sembilan jenis kecerdasan yaitu cerdas kata [linguistic intelleigence], cerdas angka [logical-mathematical intelligence], cerdas ruang [spatial intelligence], cerdas fisik [kinesthetic intelligence], cerdas irama [rythmic intelligence], cerdas diri [intrapersonal intelligence], cerdas sosial [interpersonal intelligence], cerdas alam [natural intelligence], dan cerdas makna hidup [existential intelligence]. Beragam jenis kecerdasan itu harus dipahami setiap pendidik dan pengelola pendidikan, sebab pemahaman tersebut mempunyai efek terhadap model kurikulum, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, lingkungan, bahkan bentuk fisik bangunan. Hal ini senada dengan penggagas teori Accelerated Learning [Dave Meier] yang menyatakan tentang perlunya melakukan inovasi pembelajaran dengan memperhatikan musik, aroma, ventilasi, dan sebagainya.

Rabu, September 03, 2008

POLITISASI PENDIDIKAN

Pidato SBY tanggal 16 Agustus 2008 lalu memberikan angin segar bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak? Mahkamah Konstitusi berkali-kali memutuskan bahwa pemerintah telah melanggar amant konstitusi dalam hal pemenuhan anggaran pendidikan minimal 20%. Baru kali ini pemerintah "sadar" pentingnya memikirkan pendidikan meskipun berbagai persoalan telah mengingatkan pemerintah tentang arti penting pendidikan. Apakah ini berarti pemerintah serius menggarap sektor pendidikan? Belum tentu! Sebab kenapa baru sekarang rencana anggaran tersebut diwujudkan. Kenapa tidak awal pemerintahan SBY tiga tahun lalu? Masyarakat pendidikan patut mencurigai bahwa jangan-jangan pemerintah terpaksa menaikkan anggaran pendidikan karena desakan atau keputusan MK atau jangan-jangan karena kampanye politik menjelang 2009. Sebab bagaimanapun pendidikan merupakan isu paling tepat untuk menarik perhatian masyarakat. Jika ini yang terjadi, maka dunia pendidikan hanya menjadi "angin surga" menjelang pemilu saja. Setelah pesta demokrasi usai pendidikan dilupakan. Good by. Suudzan sebenarnya kurang baik, tapi kalau suudzan terhadap kebijakan publik untuk kemajuan bersama tentu diperbolehkan. Anggap saja bahwa ini tawashaw bil-haqq wa-tawashaw bish-shabr. Semoga dengan puasa Ramadhan janji pemerintah tersebut benar-benar dilaksanakan. Mudah-mudahan anggaran tersebut di luar gaji rutin pendidik, yaitu khusus untuk pengembangan pendidikan. Kita tentu ingat peribahasa "Tiada gedung yang tak retak" Gedung itu bernama sekolah/madrasah.

Selasa, September 02, 2008

MADRASAH RAMADHAN

Bagi pemerhati dan praktisi pendidikan, puasa ramadhan identik dengan sekolah atau madrasah, meskipun tidak sama persis. Setidaknya hal ini menurut pandangan Said Hawwa bahwa puasa ramadhan sebagai madrasah. Dalam konteks persekolahan ada input [peserta didik], pendidik, kurikulum, strategi pembelajaran, evaluasi, lingkungan, dan sumber belajar. Peserta didik sebagai input mempunyai kualitas yang beragam, ada yang kemampuannya unggul dan pas-pasan. Begitu juga dengan input puasa ramadhan. Menurut al-Ghazali, input puasa diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kualitas awam, kualitas khawas, dan khawas al-khawas. Kualitas awam antara lain dicirikan dengan cara berpuasa yang hanya menahan tidak makan dan minum serta berhubungan seks [bagi yang bersuami/istri] dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Kualitas khawas ditandai dengan kemampuan menahan tidak sekedar makan, minum dan berhubungan seks, tapi juga menahan panca indera dari melakukan kegiatan negatif/menyimpang. Sementara itu, kualitas khawas al-khawas melebihi dua kualitas input sebelumnya, bahwa orang dengan tingkatan khawas al-khawas mampu menjaga hati [qalb] dari kecenderungan ke arah maksiat seperti berprasangka negatif terhadap orang lain meski masih dalam hati.
Selama belajar di madrasah ramadhan boleh jadi kaulitas ketiga input tersebut berubah, bisa meningkat tapi bisa juga menurun tergantung tiap input dalam menjalani proses pembelajaran. Tentu yang baik adalah ketika dapat meningkatkan kualitas diri kita dari tingkatan awam ke khawas dan dari khawas ke khas al-khawas sebagai tingkatan tertinggi. Inilah sebenar-benar taqwa yang menjadi tujuan dari madrasah ramadhan. Man 'arafa qalbahu faqad 'arafa nafsahu, man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu.

AGAMAWAN ORGANIK

Rabi'ah Adawiyah kurang lebih mengatakan, "Ya Allah, kalau aku beribadah karena berharap akan surgamu, maka jauhkan saja aku dari surgamu. JIka aku beribadah karena takut akan nerakamu, maka masukkan saja aku ke nerakamu. Sebab, aku beribadah hanya untuk Engkau ya Allah, bukan berharap surga atau takut neraka"
Pernyataan Rabi'ah tersebut patut menjadi renungan bersama, sudahkah kita beribadah karena untuk Allah semata? Jangan-jangan kita beribadah karena ada "hukum dagang". Bukan berarti ini tidak perlu, tapi iyyaka na'budu [hanya kepada-Mulah aku menyembah] patut kita renungkan kembali, bahwa kita beribadah hanya untuk Allah semata, bukan yang lain.
Agamawan organik adalah beragama karena untuk menyembah Allah semata di mana saja dan kapan saja. Bukan beribadah karena orang, karena ada Ramadhan atau karena pahala. Memang manusiawi bahwa manusia berbuat karena iming-iming. Namun, sebenarnya, motivasi beribadah karena iming-iming berada pada tingkatan awal [awam]. Ketika kita beribadah karena iming-iming maka termasuk kategori agamawan mekanik. Mudah-mudahan puasa tahun ini dapat menjadikan kita sebagai agamawan organik.

Selamat Berpuasa 1429H

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1429H. SEMOGA DENGAN BERPUASA KITA DAPAT MENJADI AGAMAWAN ORGANIK, BUKAN AGAMAWAN MEKANIK. AMIN