Minggu, Februari 10, 2008

COURSE DESIGN

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Satu tuntutan penting bagi guru ada dimilikinya 4 kompetensi; pedagogi (metodologi pembelajaran), kepribadian, profesional (penguasaan dan pengembangan materi pelajaran), dan sosial. Untuk memenuhi kompetensi pedagogi dan profesional, guru dituntut menguasai berbagai kajian yang berhubungan dengan metodologi pembelajaran dan pengembangan materi. Salah satu kajian dimaksud adalah Pengembangan Kurikulum. Mata kuliah ini berisi beberapa aspek kajian. Pertama, konsep pengembangan kurikulum (pengertian, komponen, asas, prinsip pengembangan, model, desain). Kedua, Sejarah perkembangan kurikulum PAI di Indonesia (1975, 1984, 1994, KBK, KTSP). Ketiga, Guru dan Pengembangan kurikulum (peran guru dalam pengembangan, pelaksanaan kurikulum di institusi pendidikan, evaluasi kurikulum).

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu memahami dan mengembangkan konsep pengembangan kurikulum dan dapat mengapliaksikannya dalam pengembangan kurikulum PAI di Sekolah maupun Madrasah.

DISTRIBUSI MATERI PERKULIAHAN
1. Pengertian Kurikulum (pertemuan ke-1 dan 2)
2. Komponen Kurikulum (pertemuan ke-3)
3. Asas Pengembangan Kurikulum (pertemuan ke-4)
4. Desain/organisasi Kurikulum (pertemuan ke-5)
5. Prinsip Dasar pengembangan kurikulum (pertemuan ke-6)
6. Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum (pertemuan ke-7 sampai ke-8)
7. Evaluasi Kurikulum (pertemuan ke-9 sampai ke-10)
8. Kebijakan Pemerintah tentang Pengembangan Kurikulum dan Posisi Depag dalam Pengembangan Kurikulum PAI di Indonesia (pertemuan ke-11 sampai 12)
9. Kurikulum PAI perspektif historis (pertemuan ke-13 [Era Orde Lama]; pertemuan ke-14 [Era Orde Baru]; pertemuan ke-15 [Era Reformasi])
10. Guru dan Pengembangan Kurikulum (pertemuan ke-16)
11. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (pertemuan ke-17 [praktik penyusunan silabus PAI]; pertemuan ke-18 [praktik penyusunan silabus Qur'an-Hadis]; pertemuan ke-19 [praktik penyusunan silabus Aqidah-Akhlak]; pertemuan ke-20 [praktik penyusunan silabus Fiqih]; pertemuan ke-21 [praktik penyusunan silabus SKI]; pertemuan ke-22 [praktik penyusunan RPP Tematik]; pertemuan ke-23 [praktik penyusunan RPP PAI]; pertemuan ke-24 [praktik penyusunan RPP bidang studi Qur'an-Hadis, Aqidah-Akhlak, Fiqih, SKI])

Daftar Referensi :
Wajib:
§ Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek,
§ Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
§ S. Nasution, Pengembangan Kurikulum
§ E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Anjuran:
§ Puskur Diknas, Kurikulum Bebasis Kompetensi (KBK)
§ Puskur Depdiknas, KTSP BNSP
§ Hari Suderadjat, Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi; Pembaharuan Pendidikan dalam Sisdiknas 2003
§ E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi
§ E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
§ UU No. 20 Tahun 2003
§ UU No. 14 Tahun 2005
§ Permendiknas 22, 23, 24
§ Depdiknas dan Depag, Kurikulum PAI di Sekolah dan Madrasah 1975, 1984, 1994,
§ Hari Suderadjat, Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi; Pembaharuan Pendidikan dalam Sisdiknas 2003
§ E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi
§ Syaifuddin Sabda, Model Kurikulum Terpadu; Iptek dan Imtaq
§ Omar Mohammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam
§ Moh. Zein, Pengembangan Kurikulum
§ Hasbullah, Sejarah Pendidikan islam di Indonesia
§ Abdurrachman Shaleh, Penyelenggaraan Madrasah; Peraturan Perundangan

COURSE DESIGN

BIMBINGAN PENULISAN SKRIPSI

Ranah Integrasi-Interkoneksi :
a. Filosofis: secara epistemologis mata kuliah Bimbingan Penulisan Skripsi dapat menjadi fondasi bagi mahasiswa dalam mengkaji ilmu-ilmu pendidikan melalui aktifitas penelitian dengan paradigm integrative-interkonektif. Dengan mengetahui cara mengkaji ilmu pendidikan Islam ini, mahasiswa dapat menerapkan paradigm integrasi dalam kegiatan ilmiah. Hal ini akan tergambar melalui pendekatan penelitian yang digunakan, cara mengumpulkan data dan mengolah data, dan akhirnya ketika melakukan analisis data ia akan menggunakan paradigma tersebut.
b. Materi: Bimbingan Penulisan Skripsi yang secara spesifik mempelajari prosedur pembuatan proposal, implementasi lapangan, dan pembuatan laporan hasil penelitian, sudah barang tentu membutuhkan bantuan berbagai disiplin lain yang dipelajari di Fakultas Tarbiyah. Sebab kesemua disiplin mata kuliah yang ada bias memberikan inspirasi bagi pemunculan/penemuan tema atau topik penelitian. Namun demikian ada beberapa mata kuliah yang dari sisi konten dibutuhkan untuk menunjang perkuliahan Bimbingan Penulisan Skripsi, seperti: Metodologi Penelitian Pendidikan Evaluasi Pendidikan, Ilmu Pendidikan Islam, dan Statistik Pendidikan.
c. Proses integrasi-interkoneksi: Model kajian yang akan ditempuh dalam proses integrasi-interkoneksi pada mata kuliah ini mencakup tiga model yaitu informatif, konfirmatif dan korektif. Model informatif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah Bimbingan Penulisan Skripsi ini akan diperkaya dengan informasi dari disiplin ilmu yang telah disebutkan di atas terutama dari Teori Belajar dan Pembelajaran. Konfirmatif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah Bimbingan Penulisan Skripsi ini akan dipertegas dan dipertajam dengan tinjauan dari berbagai subyek kajian dalam beberapa mata kuliah yang masuk dalam kategori sebagai pendukung integrasi-interkoneksi. Model kajian korektif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah Bimbingan Penulisan Skripsi ini akan dikonfrontir dengan kenyataan di lapangan melalui praktek penelitian dalam arti yang sebenarnya.

Deskripsi Mata Kuliah:
Bimbingan Penulisan Skripsi merupakan mata kuliah yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana cara melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi. Untuk itu dalam perkuliahan Bimbingan Penulisan Skripsi di samping mahasiswa akan diajak untuk bersama-sama memahami prosedur pengajuan proposal, menelaah, menganalisis dan mengkritisi komponen-komponen proposal dan skripsi, mahasiswa juga akan dilatih untuk membuat proposal, pedoman observasi, wawancara, angket, melakukan penelitian, dan menyusun laporan hasil penelitian agar mereka memiliki pengalaman konkrit.

Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu melakukan penelitian dan menyusun laporan.

Penjabaran Materi:
1. Pengertian skripsi
2. Syarat dan Prosedur penulisan proposal
3. Komponen-komponen proposal
4. Membuat proposal penelitian
5. Kritik proposal
6. Prosedur penelitian
7. Pedoman observasi, wawancara, angket
8. Teknik pengumpulan data
9. Klasifikasi data
10. Draft Laporan
11. Analisis data
12. Simpulan
13. Saran Penelitian

Daftar Referensi:
Wajib
1. Rajasa Mu'tashim, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2004.
2. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999
3. Mattew B. Miles dan A. Michael Humberman, Analisis Data Kualitatif, Terjemah: Cecep Rohandi Rohidi, Jakarta: UI Press, 2003
4. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito. 1988
5. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1993
6. Sutrisno Hadi, Metodologi Research,
7. Sugiyono, Metode Penelitian Administratif,
8. Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Aplikasi Metode Kuantitatif dan Statistika dalam Penelitian, Yogyakarta: Andi Ofset. 1995

Anjuran
1. Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Rosda, 2006
2. Nurul Zuriah, Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan dan Sosial, Malang: Banyumedia Publishing, 2003
3. Nelson Siregar, Penelitian Kelas: Teori, Metodologi dan Analisis, Bandung: IKIP Bandung Press, 1998.
4. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Panduan Penataran dan Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas bagi Dosen LPTK se Indonesia, Solo: Dikti Diknas, 2004.
5. David Hopkins, A Teacher’s Guide to Classroom Research, Philadelphia: Open University Press, 1993.
6. Walter R. Borg and Meredith Damien Gall, Educational Research: an Introduction, Longman Group Ltd.: Lpndon, 1989
9. Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
10. Julia Brannan, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2062 .
11. Dudung Abdurrahman, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003.
12. Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin. 1996
13. Skripsi Mahasiswa
14. Puslit, Jurnal Penelitian Agama. Yogyakarta: Puslit IAIN/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SAP PGMI

COURSE DESIGN
PROGRAM PENDALAMAN ISLAM

Ranah Integrasi-Interkoneksi:
a. Filosofis: mata kuliah ini memberikan arah tentang paradigma integrasi-interkoneksi dalam pengkajian Islam sebagaimana tergambar dalam jaring laba-laba; bahwa yang menjadi sumber semua aktifitas keilmuan Islam adalah al-Qur'an dan al-Sunnah. Kedua sumber ini menjadi pedoman dan inspirasi dalam semua aspek dalam Islam yang memadukan ranah kognitif (ilmu), iman (afektif) dan psikomotorik (amal) secara integratif.
b. Materi: secara umum mata kuliah ini akan membicarakan berbagai aspek dari ajaran Islam. Kesemua aspek itu dikaji untuk mencapai misi Islam rahmatan lil-'alamin. Adapun di antara aspek-aspek tersebut adalah dimensi eksoterik Islam, dimensi esoterik Islam, lingkungan, sains, pendidikan, ekonomi, civil society, perempuan dan historisitas Islam. Materi-materi itu merupakan penjabaran dari Islam universal yang membawa pencerahan dan kedamaian bagi seluruh alam.
c. Proses integrasi-interkoneksi: proses kajian yang akan ditempuh dalam proses integrasi-interkoneksi pada mata kuliah ini mencakup tiga model yaitu informatif, konfirmatif dan korektif. Model informatif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah Pendalaman Agama Islam ini akan diperkaya dengan informasi dari disiplin ilmu lain terutama dari disiplin studi Islam. Konfirmatif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah ini akan dipertegas dan dipertajam dengan tinjauan dari berbagai subyek kajian dalam beberapa mata kuliah yang masuk dalam kategori sebagai pendukung integrasi-interkoneksi. Model kajian korektif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah ini akan dikonfrontir dengan kenyataan di lapangan melalui diskusi dan kodifikasi konteks realitas.

Deskripsi Mata Kuliah:
Pendalaman Agama Islam merupakan kelanjutan dari mata kuliah Pengantar Studi Islam. Melalui mata kuliah ini mahasiswa akan mempelajari tentang berbagai aspek dari ajaran Islam dalam memberikan alternatif pemecahan realitas melalui paradigma integratif-interkonektif. Islam yang bersumber dari dua ajaran pokok ketika menyejarah cukup dinamis, sebab hal ini sangat dipengaruhi oleh umat Islam yang mempunyai tingkat pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan konteks sosial-budaya beragam. Untuk itu, hal ini perlu dipelajari untuk menunjukkan betapa universalnya agama Islam dan perlunya memahami Islam dari berbagai sudut pandang. Bahwa agama Islam muncul untuk memberikan pedoman hidup bagi manusia dan memberikan alternatif pemecahan terhadap berbagai problem realitas. Hal ini terwujud dalam semua bidang kehidupan seperti sains, pendidikan, ekonomi, budaya, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan.

Standar KompetensiMahasiswa mampu memahami Islam dalam berbagai dimensinya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek Penilaian
Ujian Tengah Semester 25 %
Ujian Akhir Semester 25 %
Tugas Mandiri/Kolektif 25 %
Keaktifan Mahasiswa 25 %
Total 100 %

Rincian Materi:
1. Pengertian Islam rahmatan lil-'alamin
2. Dimensi Agama Islam
3. Kesalihan individual dan sosial
4. Dimensi eksoterik Islam
5. Dimensi esoterik Islam
6. Islam dalam lintasan sejarah
7. Sains dalam Islam
8. Pendidikan dalam Islam
9. Civil society dalam Islam
10. Ekonomi dalam Islam
11. Pemberdayaan perem-puan dalam Islam
12. Islam dan alam semesta
13. Islam di Indonesia

  1. Daftar Referensi:
    Wajib
    A. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
    Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Logos, 1998.
    Ahmad Syafii Ma’arif, “Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
    Anthony H. Johns, Qur’anic Exegesis in the Malay World: In Search of a Profile: 257-287.
    Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos, 1999.
    Farid Esack, Qur’an, Liberation and Pluralism, Oxford: Oneworld, 1997.
    Fazlur Rahman, Islam, terj. Ahsin Mohammad, Bandung: Pustaka, 1994.
    Harun Nasution, Islam Rasional, Bandung: Mizan, 1995.
    Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, Bandung: Mizan, 1991.
    Kuntowijoyo, Islam sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.
    M. Amin Abdullah, Studi Agama: Normatifitas atau Historisitas?, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
    Mohammad Quraish Shihab, “Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
    Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.

    Anjuran
    Ahmad Syafii Mufid, “Penelitian Agama: Hakekat, Metode dan Kegunaannya,” dalam Affandi Mochtar (peny.), Menuju Penelitian Keagamaan dalam Perspektif Penelitian Sosial, Cirebon: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati, 1996: 31-42.
    Andrew Rippin, “Literary Analysis of Qur’an, Tafsir, and Sira: The Methodologies of John Wansbrough,” dalam Richard C. Martin (ed.), Approaches to Islam in Religious Studies, Tucson: The University of Arizona Press, 1985: 151-163.
    Azim Nanji, “Toward a Hermeneutic of Qur’anic and Other Narratives of Isma’ili Thought,” dalam Richard C. Martin (ed.), Approaches to Islam in Religious Studies: 164-174.
    B. Todd Lawson, “Akhbari Shii Approaches to Tafsir,” dalam G.R. Hawting and Abdul-Kader A. Shareef (ed.), Approaches to the Qur’an, London and New York: Routledge, 1993: 173-210.
    Deliar Noer, “Diperlukan Pendekatan Bukan Barat Terhadap Kajian Masyarakat Indonesia,” dalam Mulyanto Sumardi (ed.), Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran: 31-49.
    Fazlur Rahman, “Approaches to Islam in Religious Studies: Review Essay,” dalam Richard C. Martin (ed.), Approaches to Islam in Religious Studies, USA: The University of Arizona Press, 1985: 189-201.
    Fazlur Rahman, “Some Recent Books on the Qur’an by Western Authors,” dalam The Journal of Religion: 73-95.
    Howard M. Federspiel, (ed.), An Anthology of Islamic Studies, Volume II, Montreal: McGill Institute of Islamic Studies, 1996: 1-5.
    Ismail K. Poonawala, “Muhammad ‘Izzat Darwaza’s Principles of Modern Exegesis: A Contribution toward Qur’anic Hermeneutics,” dalam G.R. Hawting and Abdul-Kader A. Shareef (ed.), Approaches to the Qur’an: 225-246.
    Issa J. Boullata, (ed.), An Anthology of Islamic Studies, Montreal: McGill Indonesian IAIN Development Project, 1992: 1-6.
    Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Bandung: Mizan, 1997.
    Kuntowijoyo, Muslim tanpa Masjid, Bnadung: Mizan, 2001.
    M. Amin Abdullah, “Rekonstruksi Metodologi Studi Agama dalam Masyarakat Multikultural dan Multirelijius,” dalam Ahmad Norma Permata, Metodologi Studi Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
    M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
    M. Atho’ Mudzhar, “Penelitian Agama dan Keagamaan: Peta dan Strategi Penelitian di IAIN,” dalam Affandi Mochtar (peny.), Menuju Penelitian Keagamaan dalam Perspektif Penelitian Sosial, Cirebon: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati, 1996: 1-30.
    M.A.S. Abdel Haleem, “Content and Internal Relationship: Keys to Qur’anic Exegesis,” dalam G.R. Hawting and Abdul-Kader A. Shareef (ed.), Approaches to the Qur’an: 71-98.
    Moch. Nur Ichwan, “Beyond Ideological Interpretation: Nasr Abu Zayd’s Theory of Qur’anic Hermeneutic,” dalam Al-Jami’ah, No. 65/XII/2000: 14-38.
    Mohammad Nur Kholis Setiawan, “Literary Interpretation of the Qur’an: A Study of Amin al-Khuli’s Thought,” dalam Al-Jami’ah, No. 61/1998: 89-105.
    Mohammad Quraish Shihab, “Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991: 135-148.
    Muhammad Abdul Rauf, “Outsiders’ Interpretations of Islam: A Muslim’s Point of View,” dalam Richard C. Martin (ed.), Approaches to Islam in Religious Studies, USA: The University of Arizona Press, 1985: 179-188.
    Mulyanto Sumardi, (ed.), Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran, Jakarta: Sinar Harapan, 1981: 1-6
    Muqowim, “Kenabian dalam al-Qur’an,” dalam Jurnal Dakwah, No. 3 Th. II Juli-Desember 2001: 113-129.
    Mustansir Mir, “The Sura as a Unity: A Twentieth Century Development in Qur’an Exegesis,” dalam G.R. Hawting and Abdul-Kader A. Shareef (ed.), Approaches to the Qur’an: 211-224.
    Norman Calder, “Tafsir from Tabari to Ibn Kathir: Problems in the Description of a Genre, Illustrated with Reference to the Story of Abraham,” dalam G.R. Hawting and Abdul-Kader A. Shareef (ed.), Approaches to the Qur’an: 101-140.
    Richard C. Martin, “Islam and Religious Studies: An Introductory Essay,” dalam Richard C. Martin (ed.), Approaches to Islam in Religious Studies, USA: The University of Arizona Press, 1985: 1-18.
    Sa’ad Abdul Wahid, “Tarjamat Ma’ani al-Qur’an al-Karim wa Tatawwuruha,” dalam Al-Jami’ah, Vol. 38, No. 2, 2000: 452-475.
    Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991: xi-xvi.
    William A. Graham, “Qur’an as Spoken Word: An Islamic Contribution to the Understanding of Scripture,” dalam Richard C. Martin (ed.), Approaches to Islam in Religious Studies: 23-40.