Kamis, Januari 08, 2009

Pertemuan: 9

PENDEKATAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI

PENGANTAR
Keragaman di atas dapat dikaji dengan pendekatan ilmu sosial budaya. Kekeliruan sebagian peneliti Barat cenderung menyamakan karakter Islam di berbagai belahan dunia, misalnya Timur Tengah sama dengan Indonesia, sehingga kesimpulannya tentang Islam seringkali jauh dari yang dikonsepsikan oleh umat Islam di belahan dunia lain. Pandangan semacam ini yang sering membuat stereotype tentang Islam, bahwa Islam identik dengan kekerasan, teror, pedang, haus darah, eksklusif, dan stigma negatif lainnya.
Keragaman religiositas tersebut menunjukkan perbedaan tingkat pengetahuan dan latar belakang sosial budaya yang dihadapi setipa orang Islam. Keberagamaan orang awam akan jauh berbeda dengan elit agama, seperti kiai, pastur atau pendeta. Begitu juga, religiositas masyarakat kota berbeda dengan masyarakat desa. Karakter Islam Arab Saudi berbeda dengan karakter Islam Filipina, Thailand ataupun Indonesia.

PENGERTIAN
Pendekatan antropologi mencoba mengkaji keunikan karakter manusia (muslim) di berbagai tempat. Hal ini membawa pada sikap saling menghargai perbedaan, karena setiap orang akan dilihat dari sifat-sifat khususnya baik yang berkaitan dengan dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Metode yang dipakai dalam ilmu ini antara lain wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan dokumentasi.
Di sisi lain, pendekatan sosiologi digunakan untuk memotret dinamika interaksi antar sesama umat Islam dan umat lain dalam menampilkan corak keberagamaannya. Seringkali hasil interaksi tersebut berupa kerukunan (pro), tapi kadang juga sebaliknya, kontra.

PENDEKATAN ANTROPOLOGI
Antropologi mengkaji manusia dengan sebagai makhluk budaya dengan segala keunikannya
Sebagai makhluk budaya dia mempunyai cipta, rasa dan karsa. Ketiga unsur itu termanifestasi dalam kehidupan, seperti karya tulis, gerak tubuh, seni, bangunan, tindakan, perilaku, dan seterusnya
Ekstremnya, setiap manusia berbeda sebab mempunyai tiga unsur tersebut secara berbeda meskipun berasal dari satu keluarga atau bahkan kembar

MULTIPLE LAYERS
Ziba Mir Husaini (Iran)
Manusia mempunyai banyak lapisan status yang perlu dipahami oleh pihak lain, misalnya jenis kelamin, warna kulit, bahasa, etnis, status ekonomi, status sosial, status ekonomi, politik, pendidikan, organisasi, geografi, dan seterusnya.
Ketidakmampuan memahami banyak lapisan itu berakibat pada munculnya prasangka [prejudice], stereotyping, ketegangan, dan konflik

MULTIPLE IDENTITY
Samuel P. Huntington (USA)
Identitas diri
Identitas sosial
Identitas ekonomi
Identitas politik
Identitas budaya
Identitas geografi

CIRI ANTROPOLOGI
Manusia sebagai makhluk budaya
Memahami, interpretif
Emik, subyektif
Thick description
Hereness dan nowness
Kontekstual

METODE PENGUMPULAN DATA
Participant Observation
In-depth Interview
Dokumentasi
Etnofotografi
Focus Group Discussion
Contoh Kajian Antropologi
Sistem kepercayaan masyarakat X terhadap Dewi Sri
Model beragama keluarga pengamen di Papringan
Pola pendidikan keluarga tukang becak di desa Y
The Religion of Java (Clifford Geertz)

CIRI SOSIOLOGI
Fokus pada manusia sebagai makhluk sosial
Ada interaksi antar orang, baik positif [harmonis, fungsional] maupun negatif [ketegangan, konflik]
Terkait dengan peran, fungsi, interaksi, respons

CARA KERJA
Pengamatan
Wawancara
Dokumentasi
Angket
Contoh Pendekatan Sosiologi
Respons umat Islam Sapen terhadap aliran al-Qiyadah al-Islamiyah
Model hubungan umat beragama di Desa Gatak Sukoharjo
Reaksi guru agama terhadap kebijakan pemerintah tentang UUGD
Peran tokoh agama dalam menyelesaikan konflik di masyarakat

Tidak ada komentar: