Minggu, Oktober 10, 2010

SAP IIP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Kode / Nama Mata Kuliah : Islam dan Ilmu Pengetahuan
Satuan Kredit Semester : 2 sks
Jml Jam kuliah seminggu : 1 x 100 menit
Penyusun : Muqowim, M.Ag.

Ranah Integrasi-Interkoneksi:
a. Filosofis: mata kuliah ini memberikan arah tentang paradigma integrasi-interkoneksi dalam konteks sains dan teknologi dan Islam sebagaimana tergambar dalam jaring laba-laba; bahwa yang menjadi sumber semua aktifitas pengembangan sains dan teknologi adalah al-Qur'an dan al-Sunnah. Kedua sumber ini menjadi pedoman dan inspirasi dalam bidang sains dan teknologi baik pada ranah kognitif (ilmu), sikap (afektif) dan psikomotorik (aktifitas nyata) secara integratif.
b. Materi: secara umum mata kuliah ini akan membicarakan tentang sains dan teknologi yang termasuk al-‘ulum al-‘aqliyah dalam Islam. Secara khusus di antara aspek yang dikaji dalam matakuliah ini adalah model hubungan sains dan agama, pola hubungan sains dan teknologi dalam Islam, sejarah perkembangan sains dan teknologi dalam Islam, perkembangan berbagai cabang sains dan teknologi dalam Islam seperti astronomi, matematika, kimia, biologi, kedokteran dan farmasi, fisika, dan teknologi. Di samping itu, pengembangan sains dan teknologi di berbagai negara pada konteks modern dan secara khusus di Indonesia juga akan dibicarakan dalam perkuliahan ini.
c. Proses integrasi-interkoneksi: proses kajian yang akan ditempuh dalam proses integrasi-interkoneksi pada mata kuliah ini mencakup tiga model yaitu informatif, konfirmatif dan korektif. Model informatif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah Integrasi Sains dan Islam ini akan diperkaya dengan informasi dari disiplin ilmu lain terutama dari disiplin studi Islam. Konfirmatif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah ini akan dipertegas dan dipertajam dengan tinjauan dari berbagai subyek kajian dalam beberapa mata kuliah yang masuk dalam kategori sebagai pendukung integrasi-interkoneksi. Model kajian korektif yaitu pembahasan tema-tema dalam mata kuliah ini akan dikonfrontir dengan kenyataan di lapangan melalui diskusi dan kodifikasi konteks realitas.

Mata Kuliah Pendukung Integrasi-Interkoneksi:
a. Metodologi Studi Islam e. Fiqih/Ushul Fiqih
b. Islam dan Budaya Lokal f. Masail Fiqih
c. Tauhid g. SKI
d. Akhlak

Deskripsi Mata Kuliah:
Islam dan Ilmu Pengetahuan merupakan matakuliah yang didesain untuk memberikan perspektif integrasi antara sains dan teknologi dengan ajaran Islam. Melalui mata kuliah ini mahasiswa akan mempelajari tentang level integrasi antara keduanya (saintek dan Islam) baik pada ranah ontologi, epistemologi dan aksiologi. Dengan pemahaman ini, matakuliah ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru bahwa al-Qur’an, yang menjadi sumber inspirasi dalam Islam, sangat mendorong pengembangan sains dan teknologi. Yang selama ini terjadi, melalui tafsir bil-‘ilmi, al-Qur’an dan al-Hadis sekedar sebagai justifikasi perkembangan sains dan teknologi sehingga lebih terkesan reaktif, bukan proaktif dalam pengembangan sains dan teknologi. Hal ini tentu bersumber dari pemahaman umat Islam yang keliru tentang relasi antara sains dan teknologi dengan ajaran Islam. Karena itu, diharapkan matakuliah ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan sains dan teknologi dalam kehidupan keseharian sehingga tercapai kebahagiaan hidup.

Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami integrasi sains dan teknologi dengan Islam dalam berbagai dimensinya dan mengembangkan paradigma integrasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Panjabaran Pertemuan
1. Orientasi Perkuliahan
2. Pola Hubungan Sains dan Agama di Barat
3. Pola Hubungan Sains dan Agama di Islam
4. Sejarah Perkembangan Sains dalam Islam
5. Astronomi dalam Islam
6. Matematika dalam Islam
7. Kimia dalam Islam
8. Kedokteran dalam Islam
9. Biologi dalam Islam
10. Fisika dalam Islam
11. Teknologi dalam Islam
12. Problem Pengembangan Sains di Negara Maju
13. Problem Pengembangan Sains di Negara Berkembang
14. Strategi Pengembangan Sains di Indonesia

Komposisi Penilaian:
1. UAS = 25
2. UTS = 25
3. Tugas = 25
4. Sikap dan Keaktifan = 25

Daftar Referensi:
Wajib
Anna Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Franz Rosenthal, Etika Kesarjanaan Muslim dari al-Farabi hingga Ibn Khaldun, terj. Ahsin Mohamad, Bandung: Mizan, 1996.
George Makdisi, The Rise of Colleges: Institutions of Learing in Islam and the West, Edinburgh: Edinburgh University Press, 1981.
Howard R. Turner, Sains Islam yang Mengagumkan Sebuah Catatan terhadap Abad Pertengahan, terj. Zulfahmi Andri, Bandung: Nuansa, 2004.
Ibn Abi Usaybi’ah, ‘Uyun al-Anba fi Tabaqat al-Atibba’, (Beirut: Dar al-Maktabah al-Hayah, t.t.).
Ibn al-Nadim, al-Fihrist, Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.t.
Ibn al-Qifti, Tarikh al-Hukama’, Leipzig: Dietrich’sche Verlagsbuchhandlung, 1903.
Ibn Juljul, Tabaqat al-Atibba’ wa al-Hukama’, Mesir: Muassasah al-Risalah, t.t.
Ishaq b. Hunayn, Tarikh al-Atibba wa al-Falsafah, Mesir: Muassasah al-Risalah, t.t.
J. Pedersen, “Madrasah,” dalam H.A.R. Gibb and J.H. Kramer (ed.), Shorter Encyclopedia of Islam, Ithaca, N.Y.: Cornell University Press, 1960.
Lois N. Magner, A History of Life Sciences, New York: Marcel Dekker, Inc., 1994.
Manfred Ullman, Islamic Surveys II: Islamic Medicine, Edinburgh: Edinburgh University Press, 1978
Maurice Bucaille, The Bible, the Quran, and Science, Indianapolis: Crescent Publishing Co., 1978.
Mohammed ‘Abed al-Jabiri, Kritik Kontemporer atas Filsafat Arab-Islam, terj. Moch. Nor Ichwan, Yogyakarta: Islamika, 2003.
Munir-ud-Din Ahmed, Muslim Education and the Scholars’ Social Status, Zurich: Verlag ‘Der Islam’, 1968.
Pervez Amirali Hoodbhoy, Islam dan Sains Pertarungan Menegakkan Rasionalitas, terj. Luqman, Bandung: Pustaka, 1997.
Thomas S. Kuhn, The Structure of Scientific Revolution, Chicago: The University of Chicago Press, 1970.
Tobby E. Huff, The Rise of Early Modern Science: Islam, China and the West, Cambridge: Cambridge University Press, 1995.
Toshihiku Izutzu, God and Man in the Quran, Tokyo: Keio University, 1964.
Ziauddin Sardar (ed.), The Touch of Midas Science, Values and Environment in Islam and the West, Selangor: Pelanduk Publications, 1988.

Anjuran
Abu Hamid al-Ghazali, The Jewels of the Qur’an, terj. Muhammad Abu al-Qasim, London: Routledge and Kegan Paul, 1983.
Abu ‘Isa Muhammad b. ‘Isa b. Surah al-Tirmidhi, Sunan al-Tirmidhi, Beirut: Dar Ihya’ al-Turath al-‘Arabi, t.t.
Abu Dawud Sulayman b. al-Ash’ath al-Sijistani al-Azdi, Sunan Abu Dawud, Beirut: al-Maktabah al-‘Asriyah, t.t.
Abu Muhammad al-Darimi, Sunan al-Darimi, t.tp.: Dar al-Kutub al-‘Araby, 1987.
Ahmad b. Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad, Mesir: Dar al-Ma’arif, 1949-1980.
Al-Hafiz Abu ‘Abdullah Muhammad b. Yazid al-Quzwayni, Sunan Ibn Majah, Beirut: Dar Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyah, 1987.
Al-Imam al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, Beirut: Dar al-Qalam, 1987.
Ahmad Syafii Ma’arif, “Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos, 1999.
Bayard Dodge, Muslim Education in Medieval Times, Washington D.C.: The Middle East Institute, 1962.
Charles Kurzman (ed.), Modernist Islam, 1840-1940: A Sourcebook, Oxford: Oxford University Press, 2002.
David J. Hess, Science and Technology in A Multicultural World the Cultural Politics of Facts and Artifacts, New York: Columbia University Press, 1995.
E.G. Browne, A Literary History of Persian Literature, Vol. I, Cambridge: Cambridge University Press, 1956.
Fazlur Rahman, Islam and Modernity Transformation of an Intellectual Tradition, Chicago & London: The University of Chicago Press, 1982.
Fazlur Rahman, Islam, terj. Ahsin Mohammad, Bandung: Pustaka, 1994.
Harun Nasution, Islam Rasional, Bandung: Mizan, 1995.
Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, Jakarta: UI-Press, 1986.
Kuntowijoyo, “Ilmu Sosial Profetik: Etika Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial” Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies, No. 61, 1998: 70-76.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, Bandung: Mizan, 1991.
Kuntowijoyo, Islam sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.
M. Amin Abdullah, Studi Agama: Normatifitas atau Historisitas?, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Mohammad Quraish Shihab, “Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.
Muqowim, “Kenabian dalam al-Qur’an,” dalam Jurnal Dakwah, No. 3 Th. II Juli-Desember 2001: 113-129.
Philip K. Hitti, History of the Arabs, New York: Macmillan, 1970.
Richard Walzer, Greek into Arabic Essays on Islamic Philosophy, Oxford: Bruno Cassirer, 1962.
Robert K. Merton, Social Theory and Social Structure, Illionis: The Free Press, 1957.
Robert K. Merton, The Sociology of Science: Theoretical and Empirical Investigation, Chicago: University of Chicago Press, 1973.
W.M. Watt and P. Cachia, A History of Islamic Spain, Edinburgh: Edinburgh University Press, 1977.

1 komentar:

Tri Winarsih mengatakan...

assalamu'alaikum...
maaf pak saya mau bertanya..menurut bapak, kenapa antara sains,teknologi serta disiplin ilmu yang lain itu saling berhubungan dengan Al Qur'an? Apakah ini sebagai bukti bahwa Al Qur'an merupakan landasan dari berbagai disiplin ilmu...lalu contoh konkretnya apa? terima kasih atas jawaban bapak.
wassalamu'alaikum...

Tri winarsih/PAI 6