Kamis, Maret 19, 2009

WEDDIS FORUM PAI I

WEDDIS FORUM JURUSAN PAI
KRITISISME HIKMAH KE ARAH EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM HUMANIS

Pada tanggal 4 Maret 2009, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) mengadakan WEDDIS [WEDNESDAY DISCUSSION] FORUM yang pertama, yaitu sebuah forum bersama para dosen di lingkungan Jurusan PAI. Pada kesempatan ini bertindak sebagai presenter adalah Dr. Sumedi, M.Ag., dosen Jurusan PAI yang juga sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam forum ini Pak Medi, begitu ia biasa disapa, menyampaikan hasil penelitian doktoralnya dengan judul KRITISISME HIKMAH KE ARAH EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM HUMANIS (Sintesis Epistemologi Barat dan Islam)
Menurutnya, topik ini menarik karena beberapa pertimbangan. Pertama, Ibn Taymiyyah merupakan tokoh yang banyak dikenal di kalangan umat Islam Indonesia seperti organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama’. Kedua, Ibn Taymiyyah termasuk tokoh salafi yang menyerukan pembaharuan dan puritanisme. Ketiga, baik Ibn Taymiyyah maupun Popper merupakan kritikus para filosof muslim dan Barat. Keempat, keduanya memiliki karya banyak. Kelima, Popper sebagai pemikir yang melawan arus, kontroversial, kritis, antikemapanan.
Sedangkan yang menjadi latar belakang dari penelitian ini adalah [1] ada ketegangan antara ilmu-agama-kehidupan dengan dikotomis-sekuler-integrated dalam epistemologi dan filsafat ilmu sejak abad pertengahan sampai modern; [2] dominasi pola dikotomi-sekuler pada hubungan antara agama dan ilmu berefek negatif bagi ilmu itu sendiri dan bagi agama; dan [3] integrasi keilmuan dan agama melalui pemikiran di dua bidang, yaitu epistemologi dan filsafat ilmu.
Setelah melakukan kajian mendalam tentang pemikiran kedua tokoh tersebut dengan metode deskriptif-historis, komparatif, heuristik dan sintesis, Pak Medi menyimpulkan adanya model epistemologi kritisisme-hikmah [kritis, teoretis, empirik, dan ilahiyyah], sebagai bentuk gabungan dari pemikir muslim dan Barat tersebut.
Menurut kajian disertasinya, Pak Medi menawarkan beberapa implikasi terhadap pendidikan Islam. Pertama, perlunya pendidikan Islam humanistik. Kedua, adanya sifat relativistik dalam keilmuan agama Islam. Ketiga, perlunya berpikir kritis-analitis. Keempat, perlunya mengaitkan konsep pendidikan dengan aspek empirik [realitas empirik]. Keempat, perlunya mengembangkan nilai-nilai moral ilahiyyah.

1 komentar:

zenkholid mengatakan...

sepakat karena agama islam adlah agama yang sangat menjunjung hak antar sesma.
perlunya kontektualisasi dalam menentukan sebua kebijakan.
adanya gegelisahan dengan munculnya dan bantyaknya aliran ya g muncul dan semua itu beridealisme kebenaran.