Minggu, Mei 11, 2008

TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Membaca Buku tentang Kurikulum kemudian melaporkannya ke Website ini yang mencakup:
1. Identitas buku [pengarang, judul, penerbit, kota, tahun, tebal]
2. Poin-poin pokok buku [maksimal dua paragraf]
3. Lessons learned atau apa yang dapat dipelajari dari buku tersebut [maksimal satu paragraf]
Jawaban dikirim maksimal hari Kamis tanggal 15 Mei 2008 ke kotak komentar.

27 komentar:

oein's poenya mengatakan...

Nama : Erwin Hardiyanto
Nim : 05410201
Kelas : PAI
Tugas : Pengembangan Kurikulum PAI

Jawaban :
1. Identitas Buku
Judul Buku : Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek
Pengarang : Prof.DR. Nana Syaodih Sukmadinata
Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya
Kota : Bandung
Tahun : 2007
Tebal : 219 halaman
2. Poin-poin buku
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa disekolah, yang digunakan sebagai pedoman para pelaksana pendidikan dalam proses pembimbingan perkembangan siswa dan sebagai usaha dalam mencapai tujuan atau cita-cita yang diinginkan oleh siswa sendiri, oleh orang tua / keluarga maupun yang diinginkan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Dalam pelaksanaan pengembangan rancangan pendidikan atau kurikulum dapat dilaksanakan dikelas sebagi tempat yang utama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dibantu dengan guru dalam mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup sesuai dengan konsep, nilai, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, dan alat pendidikan seerta dalam memanfaatkan sumber belajar yang berada di luar lingkungan sekolah, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran, peranan guru dapat efektif dalam memanfaatkan psoses pendidikan dan siswa dapat belajar dengan baik dan menyenangkan serta kompetensi yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
Konsep utama dalam pengembangan kurikulum adalah masalah nilai yang akan digunakan untuk tindakan selanjutnya dalam pengembangan kurikulum yang berdasarkan pada kerangka-kerangka nilai-nilai. Dalam prosesnya pendidikan merupakan bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang merupakan komponen utama dalam pendidikan yang saling berkaitan, dalam konsep pendidikan, guru mempunyai peranan sebagai penerus atau sebagai penyampai ilmu serta dapat menjadi pelatih kemampuan peserta didik. Selain hal tersebut seorang guru juga mempunyai peranan sebagai mitra dalam proses pembelajaran dan berfungsi sebagai pengarah, pendorong, dan pembimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Meskipun pada realitas yang terjadi pada lembaga pendidikan beberapa konsep dalam pengembangan kurikulum masih jarang digunakan secara utuh melainkan dalam pelaksanaan pendidikan guru hanya mempunyai peranan sebagai penyampai ilmu dan pelatih bukan sebagi pengarah, pendorong, dan pembimbing karena masih dianggap sebagai model yang masih baru dan belum biasa dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Yang dapat di pelajari dari buku
Peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran tidak hanya sebagai penyampai ilmu dan pelatih saja, tetapi juga harus bisa dan mempunyai kemampuan sebagai pengarah yang mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran atau ketika mengalami kesulitan atau masalah sehingga tugas mengarahkan siswa tidak hanya sebagai fungsi guru bimbingan dan konseling saja tetapi merupaka semua komponen guru harus dimiliki dan bisa dilaksanakan dalam mengarahkan siswa kearah yang lebih baik, guru juga harus mempunyai kemampuan sebagai pendorong minat krativitas siswa dalam proses pendidikan dalam mencapai kesuksesan dalam pendidikan selain mendapat doronagn orang tua dirumah guru juga mempunyai fungsi yang sama di dalam lingkungan sekolah untuk mendorong siswa dalam usaha meningkatkan kemampuan dan kemauan dalam meningkatkan prestasi yang lebih banyak dan lebih luas, dan guru juga mempunyai peranan sebagai pembimbing, yang mendampingi dalam kegiatan siswa dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah sehingga kemampuan yang dimiliki oleh siswa dapat disalurkan dengan baik dan pada porsi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

Sulung talks........ mengatakan...

Nama : Siti Khusnul Khotimah
NIM : 06410104-05
Kelas : PAI-3
Tugas : Pengembangan Kurikulum
Jawaban tugas :
Pengarang : Masnur Muslich
Judul : KTSP Dasar Pemahaamn Dan Pengembangan pedoman bagi pengelola
Lembaga pendidikan, pengawas sekolah, kepala sekolah, komite
Sekolah, dewan sekolah dan guru. (Seri Standar Nasional Pendidikan).
Penerbit : Bumi Aksara
Kota : Jakarta
Tahun terbit : 2007
Jumlah halaman : 153 halaman

Poin-poin pokok dalam buku tersebut :
Poin-poin pokok merupakan isi yang menjadi pokok yang terdapat dalam buku tersebut atau yang menjadi inti. Dalam buku tersebut menjelaskan beberapa poin-poin penting yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum KTSP yang dapat digunakan sebagasi pedoman bagi lembaga pendidikan, pengawas sekolah, kepala sekolah, komite Sekolah, dewan sekolah dan guru.
Poin-poin yang terdapat dalam buku tersebut yaitu :
· Menjelaskan tentang landasan, prinsip, komponen dan struktur dalam kurikulum KTSP.
· Menjelaskan tentang landasan, prinsip, komponen dan pengem,banagn silabus yang terdapat dlam kurikulum KTSP.
· Menjelaskan tentang pemetaan kompetensi dasar, analisis alokasi waktu, program tahunan (prota) atau program semester (promes), dan rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) yang harus diperhatikan dalam kurikulum KTSP.
· Menjelaskan tentang prinsip, ciri dan cara mengelola KBM, cara menyediakan pengalaman belajar, dan caraa memilih strategi pembelajaran.
· Tentang penilaian kelas.
Ilmu yang diperoleh atau dapat dipelajari dari buku tersebut :
Setiap buku yang telah dibaca diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya ilmu yang saya peroleh atau yang dapat saya pelajari setelah membaca buku tersebut adalah : saya dapat mengerti tentang kurikulum KTSP yang sedang atau saat ini sudah diterapkan disekolah, bagaimana prinsip dan langkah-langkahnya dan mengapa harus diterapkan kurikulum KTSP, mengapa kurikulum KTSP belum dapt berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pun dapat saya ketahui dari buku tersebut. Dan saya dapat mengetahui format pengembanagn silabus dan RPP, komponen-komponen yang terdapat dalam silabus dan RPP, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan silabus dan RPP, bagaimana cara pembuatan dan pengembangan silabus dan RPP, cara untuk dapat menyesuaikan mata pelajaran yang kaitannya dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator langkah-langkah pembelajaran yang akan disesuaikan dengan kalender akademik (cara untuk menentukan alokasi waktu) dalam satu semester atau dua semester dalam silabus dan RPP.



Assalamualaikum,.....
“Pak Muqowim terimakasih atas ilmu yang sudah bapak berikan kepada kami semoga ilmu-ilmu tersebut tidak akan hilang sampai kami kelak mampu terus mendidik dan memberikan ilmu-ilmu kami sebagai seorang guru sampai akhir hayat kami (insyaAllah), akan kami jadikan pegangan dan pedoman bagi kami untuk menjalankan amanah kami kelak sebagai seorang guru Pendidikan Agama Isalam sebagai seorang pendidik”.. Amin.
Jazakumullah Khoiron Katsir..
Wassalamualaikum,......
Yogyakarta, 13 Mei 2008

hidup adalah perjuangan mengatakan...

Nama: Karuni Ayu Sawitri
NIM: 05410110
Kelas/smtr: PAI 3/VI

Jawaban:
1. Identitas buku
judul: Pengembangan Kurikulum di Sekolah
pengarang: Drs. H. Muhammad Ali, M.Pd., M.A.
Penerbit: Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2005.
tebal buku:135

2. Point-point buku
Dalam buku tersebut berisi tentang berbagai pandangan kurikulum yaitu kurikulum sebagai rencana pelajaran atau bahan-bahan ajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai rencana belajar. Kemudian ada beberapa konsep dalam kurikulum yakni kurikulum humanistis, kurk. sebagai rekonstruksi sosial, kurk. sebagai teknologi, dan kurikulum akademis.Dalam mengembangkan suatu kurikulum haruslah mempunyai landasan yang memegang asas filosofis,yakni sistem nilai yang merupakan salah satu kajian dalam filsafat.Jadi tujuan pendidikan adalah menanamkan nilai-nilai kebenaran yang ada pada masyarakat dan agama. Yang kedua asas masyarakat, bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses kontruksi sosial. ketiga asas ilmu pengetahuan. dan keempat asas psikologis. Pada bab selanjutnya terdapat prosedur tentang pengembangan kurikulum. dalam kurikulum ada beberapa komponen, yaitu tujuan, isi/pengalaman belajar, organisasai pengalaman belajar, dan evaluasi. Dari beberapa komponen tersebut haruslah saling berhubungan antara satu sama lain. Dalam merancang kurikulum harus berorientasi pada pemecahan masalah pendidikan yang dihadapi, seperti menciptakan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam evaluasi kurikulum bukan hanya mengevaluasi salah satu komponen saja, melainkan terhadap seluruh komponen baik tujuan, isi, organisasi, metode, maupun proses evaluasi itu sendiri. Prinsip-prinsip evaluasi adalah mengaju pada tujuan, komprehensif, dan obyektif. Teknik-teknik dalam proses evaluasi dapat dilakukan dengan wawancara, angket, observasi, check list, skala penilaian. Sedangkan untuk tes ada tiga macam yaitu tes lisan dengan tujuan menilai kemampuan memecahkan masalah, proses berfikir. kemudia tes perbuatan untuk menilai kemampuan menggunakan alat, manual, non verbal. Dan tes tertulis melalui soal baik soal obyektif maupun essay.
Pengembangan kurikulum memerlukan kerja sama antara berbagai pihak. pihak-pihak yang harus dilibatkan antara lain ahli kependidikan, psikolog, ahli bidang studi dan para guru. Sehingga landasan sebagai dasar pengembangan dapat kokoh.

andi mengatakan...

NAMA : ANDI RAHMAN KHOLIQ
NIM/KELAS : 05410126/PAI_3
JAWABAN
JUDUL :KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PENGARANG : E. MULYASA, DR. MPD
PENERBIT : PT. REMAJA ROSDAKARYA
KOTA : BANDUNG
TAHUN :Cet 1, 2002
TEBAL :266 hal
Kurikulum itu merupakan kurikulum yang fleksibel dan memiliki konsep menekankan pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga menghasilkan suatu penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu pula, seperti yang sudah diketahui dalam beberapa waktu terakhir ini bahwa sebentar lagi kurikulum 1994 akan segera digantikan oleh suatu kurikulum baru yang berlandaskan pada kompetensi. Namun demikian, kiranya belum banyak yang mengetahui seluk beluk tentang kurikulum tersebut.
Definisi kompetensi sendiri menurut McAshan seperti yang dikutip Mulyasa (hlm 38) bisa diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku-prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya bisa ditarik kesimpulan bahwasanya KBK merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi ) tugas-tugas.
KBK merupakan kurikulum baru yang lahir sebagai jawaban terhadap ketidakpuasan dan berbagai kritik yang muncul dari masyarakat dan dari kalangan dunia pendidikan sendiri terhadap kurikulum 1994. Bisa jadi kurikulum ini merupakan suatu usaha terobosan di bidang pendidikan dari pemerintah atas tuntutan keadaan yang mengharuskan bagaimana segera bisa melahirkan tunas-tunas muda yang kompeten, cerdas, mandiri, kritis, kreatif, dan senantiasa siaga dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul di masa mendatang, serta mampu bersikap profesional dan rasional dalam berpikir maupun bertindak. Terlebih dalam era otonomi daerah seperti sekarang ini, KBK dipandang akan mampu menawarkan suatu otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan efesiensi pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik (hlm 8).
Untuk memahami isi buku ini tidak hanya membutuhkan konsentrasi tetapi juga keseriusan dan ketekunan. Sebab jika salah satu pokok bahasan saja terlewatkan, maka amat disayangkan, sekalipun itu hanya pada pendahuluan misalnya. Justru dalam bab pendahuluan ini pembaca akan diajak berpikir dan kembali menggali tentang hal-hal yang secara langsung melatarbelakangi kelahiran KBK. Di antaranya latar belakang tersebut adalah tujuan masalah pokok yang menyerang sistem pendidikan nasional kita, yakni: menurunnya akhlak dan moral peserta didik, pemerataan kesempatan belajar, masih rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan, status kelembagaan, manajemen pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional, dan sumber daya yang belum profesional.
Maka suatu perubahan yang cukup mendasar memang diperlukan dalam sistem pendidikan nasional terutama yang berkaitan dengan kurikulum yang telah dianggap sudah tidak efektif dan dianalisa sebagai suatu kurikulum yang tidak mampu lagi memberikan bekal dalam mempersiapkan anak didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dipilihnya KBK (Competency Based Curriculum) ini dipandang akan mampu membekali para peserta didik dengan berbagai kemampuan yang selaras dan sesuai dengan apa yang dituntut oleh zaman maupun arus reformasi, khususnya dalam rangka menghadapi segala tantangan di era kesejagatan (arus globalisasi).

ahmadsafii mengatakan...

Nama: Ahmad Safi'i
NIM: 05410081
Kelas: PAI-3
Tugas Pengembangan Kurikulum

Jawaban Tugas:

1. Identitas Buku

Judul Buku: Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru
Pengarang: Kunandar, S.Pd., M.Si.
Penerbit: PT. RajaGrafindo Persada
Kota: Jakarta
Tahun: 2007
Jumlah Halaman: 433
Tebal: 21 cm

2. Poin-poin Buku

Bada bahasan awal buku ini menjelaskan tentang problematika pendidikan yang ada di Indonesia, yakni kurangnya mutu pendidikan yang ada di Indonesia. selama ini pendidikan belum bisa melahirkan generasi yang memiliki potensi nyata secara menyeluruh. Analisis dari penyebab ini cenderung mengarah pada guru. Guru selama ini hanya terjebak pada rutinitas sehingga lupa akan peningkatan potensi dan profesionalitasnya. Pada konteks saat ini, profesionalitas guru menjadi isu hangat seiring dengan tuntutan pendidikan berkualitas. Untuk mendukung hal ini, pemerintah menetapkan guru sebagai profesi pada tanggal 02 Desember 2004 dan mengeluarkan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tujuan utama dari UU ini tentu untuk menjamin kelancaran tugas guru supaya dalam peningkatan kompetensi dan profesionalitasnya terjamin.

Dalam buku ini juga dijelaskan sejarah kurikulum yang ada di Indonesia, namun pembahasan yang mendalam cenderung pada KTSP. KTSP dipandang sebagai kurikulum yang relevan jika diterapkan Indonesia, karena memeberi peluang kepada setiap daerah untuk mengembangkan potensinya. Beberapa contoh implementasi KTSP juga dituliskan dalam buku ini baik berupa perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasinya, sehingga memudahkan pembaca untuk menerapkannya.

3. Pelajaran yang dapat diambil

- mengutip dari kata-kata penulis, bahwa apa yang ia tulis adalah bersifat relatif, artinya kebenarannya tidak mutlak, akan tetapi akan lebih baik jika buku ini dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dan rujukan dalam melaksanakan KTSP
- Karena dalam buku ini tergambar jelas tentang teksnis KTSP, maka akan mempermudahkan guru atau pihak-pihak terkait untuk melaksanakan KTSP

agung mengatakan...

Nma : Agung Prayoga
NIM: 06410092-05

1. Identitas Buku :
·Pengarang : Masnur Muslich
·Judul : KTSP ( kurikulum tingkat satuan pendidikan )
·penerbit : PT Bumi Aksara
·kota : Jakarta
·tahun : 2007
·tebal : 152 halaman
2.Poin-Poin Pokok Buku :
Landsan penyusunan KTSP adalah Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Prinsip pengembangan KTSP adalah berpusat pada (potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya), beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ( ilmu pengetahuan teknologi dan seni), relevan dengan kebutuhan keidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan daerah. Komponen KTSP adalah tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum. Struktur KTSP adalah BAB I pendahuluan, BAB II tujuan pendidikan BAB III struktur dan muatan kurikulum, BAB IV kalender pendidikan. Silabus adalah penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk (penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar). Landasan pengembangan silabus adalah PP nomor 19 tahun 2005. Prinsip pengembangan silabus adalah ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontektual, fleksibel, dan menyeluruh. Pelaksanaan pengembangan KTSP adalah analisis konteks, mekanisme penyusunan, pemberlakuan. Langkah-langkah teknis pengembangan silabus adalah mengkaji standar kompetensi dan kompetennsi dasar, mengidentifikasi materi pokok, mengembangkan pengalaman belajar, merumuskan indikator keberhasilan belajar, penentuan jenis penilaian, meneentukan alokasi waktu, dan menentukn jenis sumber belajar. pengembangan silabus selanjutnya adalah dengan dijabarkan dalam RPP, dilaksanakan, di evakuasi dan di tindaklanjuti oleh masing-masing guru. Komponen silabus adalah identifikasi, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber/bahan/ alat.
Langkah berikutnya setelah menyusun silabus adalah membuat RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). RPP adalah r ancangan pembelajaran mata pelajaran perunit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Prinsip kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang berpusat pada siswa, belajar melalui berbuat, mengembangkan (kecerdasan intelektual emosional, spiritual dan sosial), belajar sepanjang hayat, belajar sendiri dan bekerjasama. Ciri kegiatan belajar mengajar adalah mengalami dan mengeksplorasi, interaksi komunikasi, dan refleksi. Cara mengelola KBM adalah cara pengelolaan tempat belajar dan cara pengelolaan bahan pelajaran, cara pengelolaan kegiatan dan waktu, cara pengelaan siswa, cara pengelolaan sumber belajar, cara pengelolaan perilsku mengajar. Tiga jenis pengalaman belajar adalah pengalaman mental, pengalaman fisik, dan pengalaman sosial. Tiga jenis pengalaman belajar adalah situasi nyata situasi buatan, audio visual, visualisasi verbal, audio verbal. Cara mengaktifkan siswa adalah penampilan guru yang hangat, peserta diidk mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran, tersedia (vasilitas, sumber belajar, dan lingkungan yang mendukung), adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap peserta didik, adanya konsistensi dalam penerapan aturan atau perlakuan oleh guru di dalam KBM, jenis kegiatan pembelajaran (menarik, menyenangkan dan menantang), penilaian hasil belajar dilakukan ( serius, objektif, teliti dan terbuka). Penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi( angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan keputusan terhadap kadar hasil kerja. Ciri penilaian kelas adalah proses penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran,strategi yang digunakan mencerminkan kemampuan anak secara autentik, penilaiannya menggunakan acuan patokan/kriteria, memanfaatkan berbagai informasi, menggunakan berbagai cara dan alat penilaian menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi, keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan berbagai informasi, mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa, bersifat holistis penilaian yang menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. kriteria penilaian kelas adalah validits ( hasil penilaian dapat ditafsirkan sebagai apa yang akan dinilai), reliabilitas (hasil penilaiannya ajek, dan menggambarkan kemampuan yang sesungguhnya), fokus kompetensi ( penilaian dilakukan untuk pencapaian kompetensi yang sesui dengan kurikulum, dan materinya terkait langsung dengan indikator pencapaian kompetensi), komprehensif (informasi yang diperoleh cukup untuk membuat keputusan), obyektif (penilaian dilakukan secara adil, terencana dan berkesinambungan), mendidik (penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas belajar). Cara yang harus diperhatikan dalam penilaian kelas adalah lihatlah kopetensi yang ingin dicapai pada kurikulum, pilihlah alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, ketika panilaian berlangsung pertimbangkan kondisi anak, penilaian dilakukan secara terpadu dengan KBM, penilaian bisa dilakukan dalam suasana formal dan informal, petunjuk pelaksanaan penilaian harus jelas dan gunakan bahasa yang mudah difahami, kriteria penyekoran jelas sehingga tidak menimbulka multitafsir, gunakan berbagai bentuk dan alat untuk menilai beragam kompetensi, lakukan rangkaian aktifitas penilaian melalui (peberian tugas, PR, ulangan, pengamatan, dan sebagainya. Ada berbagai bentuk dan teknik yang bisa dilakukan dalam penilaian kelas yaitu penilaian kerja, penilaian penugasan, penilaian hasil kerja, penilaian tes tertulis , penilaian portofolio, dan penilaian sikap.
3. hal yang dapat dipelajari dari buku KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) adalah kita dapat mengetahui tentang Landsan penyusunan KTSP, prinsip dan acuan pengembangan KTSP, komponen KTSP , struktur KTSP, pengertian silabus, landasan pengembangan silabus, prinsip pengembangan silabus, pelaksanaan pengembangan silabus,, langkah-langkah teknis pengembangan silabus, komponen silabus rencanaan pelaksanaan pembelajaran, prinsip dan ciri kegiatan belajar mengajar ( KBM), cara mengelola KBM, cara menyediakan pengalaman belajar bagi siswa, cara memilih stategi pembelajaran , pengertian penilaian kelas, ciri penilaian kelas, kriteria penilaian kelsas,, cara yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian kelas, dan bentuk dan teknik yang bisa diterapkan dalam penilaian kelas.

ABAS mengatakan...

Identitas Buku
Judul Buku : Kurikulum yang Mencerdaskan Visi Indonesia 2030 dan Pendidikan Alternatif
Penerbit : Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, September 2007
Penulis : Ed. : A. Ferry T. Indratno/Forum Mangunwijaya
tebal : XVI + 216; 14 cm x 21 cm
ISBN : 978-979-709-324-2

Poin-poin pokok buku :Pendidikan sudah selayaknya mampu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat memajukan kebudayaan suatu bangsa. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut pendidikan yang ada harus dibebaskan dari permainan politik birokrasi. Dalam buku ini para penulis berusaha memaparkan problematika kurikkulum nasional, visi Indonesia 2030, dan pendidikan alternatif. Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan harus mampu mengembangkan peserta didiknnya menjadi orang yang peka terhadap realitas sosial, mampu menghargai nilai-nilai kemnusiaan, inspiratif dan kreatif. Andaikata itu semua bisa tercapai maka bukan tidak mungkin Visi Indonesia 2030 dapat tercapai, yaitu menjadi bangsa yang termasuk dalam 5 besar ekonomi dunia. Nampaknya Visi Indonesia 2030 hanya akan menjadi mimpi belaka. Sebab, sampai detik ini anak-anak Indonesia sedang tidak berpikir akan bagaimana memajukan Bangsa Indonesia, akan tetapi mereka berpikir akan bagaimana caranya agar hari ini dapat makan? Andaikata mampu sekolah, maka itu merupakan kebahagiaan tersendiri buat mereka, sebab bangku sekolah terlalu mahal untuk diduduki. Disinilah sebenarnya latar belakang muncunya pendidikan alterntif yang mencoba menjadi wahana pendidikan yang mampu dicapai oleh rakyat Indonesia dan mampu menumbuhkan kesadaran kritis.

Lesson learned : Untuk menanggapi fenomena pendidikan Indonesia, dan usaha dalam memajukan pendidikan perlu diperbaikinya sistem pendidikan khususnya kurikulmnya. Para praktisi dan pemerhati pendidikan yang sadar akan tujuan pendidikan Indonesia bergerak maju untuk membuat sebuah pola baru dalam pendidikan, pemikiran tersebut mewujud dalam banyak bentuk dan nama, seperti pendidikan alternatif, pendidikan partisipatif etc. Seperti SD Mangunan yang dibina oleh YB Mangun Wijaya, pendidikan partisipatif di SLTP Qoryah Thayyibah yang dikepalai oleh Bahruudin, komunitas orang rimba di bukit duabelas jambi yang dipelopori oleh Butet Manurung.

fu mengatakan...

NAMA : FUAD NAILULHUDA
NIM : 05410144
TUGAS : Pengkur

1. Indentitas Buku

Judul :Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru
Pengarang : Kunandar, S.Pd., M.Si.
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
Jumlah hal : 433

2. Poin-poin Buku
Sesuia dengan judul buku tersebut isinya adalah bagaimana menjadi seorang guru yang professional.dengan memulainya dengan sejarah pendidikan di Indonesia, permasalahan-permasalahan pendidikan dan permasalahan yang dihadapai oleh seorang guru, bagaimana seorang guru yang professional itu, kurikulum yang ada di Indonesia (terutama KTSP), pengembangan program pembelajaran mulai dari penyusunan silabus, rpp, pelaksanaan pembelajaran dan cara mengevaluasinya.

3. Pelajaran yang dapat diambil
Yang sangat saya sukai dari buku ini terletak pada bab 3,4 dan 5 karena di bab tersebut membahas mulai dari awal bagaimana cara menjadi seorang guru prosefional. Mulai dari apa arti guru professional itu, seperti apa KTSP itu dan bagaimana cara membuat Rpp, silabus. Hal ini sangat membantu saya dalam belajar dan kuliah khususnya mata kuliah pengkur, perencanaan pembalajaran dan lebih khusus lagi dalam kegiatan ppl 1. selain itu buku ini bisa dijadikan pedoman bagi para calon guru professional dan bagi para guru yang belum profesional

Machfud mengatakan...

Nama : M.Machfud arif
Nim/ Kelas : 05410139/ PAI 3

Pengarang buku : J. Drost, SJ
Judul buku : Dari KBK sampai MBS
Penerbit : KOMPAS
Kota. Tahun. Tebal : Jakarta. 2006. 129.

Poin-poin buku
- seorang intelektual adalah seorang yang berkat pendidikan dan penalamanya menjadi seorang yang terbuka kepada seluruh kenyataan. Dengan pendidikan yang sesuai dan kurikulum yang akan dikembangkan diharapkan sesuai dengan kompetensi diberbagai jenjang sekolah semisal SMK yanyg lebih jelas karena kejuruan atau spesialisasi yang diberikan sekolah
- untuk mengetahui kemempuan intelektual pelajar, maka perlu diadakan dua bentuk SMA, yaitu SMA-A dan SMA-B. SMA-A menerima murid dengan nilai lebih tinggi dari pada nilai SMA-B karena untuk mengklsifikasian tingkat intelektualitas mereka agar tercapai kompetensi yang diharapkan. Dan beberapa cara belajar dan mengajar yang baik :1. belajar digunakan sebagai rutinitas harian.2. tujuan belajar harus disesuaiakan dengan para pelajar,sesuai dengan kemampuan mereka 3. asas giat dari pelajar disalurkan lewat ulangan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. 4. memberikan motivasi yang memadai.
- lulusan program sarjana belum tenag professional karena belum mendapatkan disiplin ilmu yang mencukupi dan diluar negeri bisa dikatakan profesonal apabial sudah belajar diuniversitas selama 6 tahun.
- isi dan cara mendidik dan mengajar
1. humaniora, yang menjadikan manusia lebih manusiawi, yang terdiri dari grmatika, logika dan retorika.
2.hukuman ditujukan hntuk memperbaiki sikap dan tindakan siswa yang diluar batas normal atau tindakan aosial.
3. pendidikan budi pekerti disekolah, budi pekerti adalah karakter, ahklak dan juga nama untuk cara membentuk karakter itu.
4. pendidikan dan dialog, dengan adanya dialog akan memperkaya keilmuan kita dan memecahkan masalah-masalah dengan lebih baik dan sikap toleransi yang tinggi akan memerikan dampak yang positif untuk keanekaragaman pemikiran.
- Tujuan pengajaran kita dari sekolah dasar sampai universitas adalah membentuk manusia intelektual yang mampu dan sanggup, manusia demi manusia yang lain dalam lingkup profesinya. Oleh karena itu kita harus memperbaiki birokrasi pendidian dan pengajaran agar tercapai pendidikan yang maksimal dan bermutu dan tidak asal lulus saja.
- mengajar adalah mendidik. Pendidikan yang pertama adalah dari orang tua sebagai tongkak utma dan dilanjutkan disekolah sebagi lembaga formal untuk perkembnagn intelektualitas lebih lanjuty. Olehb karena itu proses pembelajaranmembantu pelajar mengembnagkan potensi intelektualitas yang ada padanya. Dengan merefleksikan sebagai metode yang cocok untuk mengembngkan bakat pelajar dan tidak hany disuruh menghafal terus menerus tanpa diaplikasikan kedalam kehidupana nyata menjadi kurang baik.
- usaha modernisasi dapat bermotifkan keinginan menyesuaikan diri dengan apa yang sekarang berlaku atau bermotifkan kesadaran akan keharusan meningglkan yang sudah usang demi perbaikan hidup. Sikap yang mendasari keinginan menyesuaikan diri dengan yang sekarang berlaku sebetulnya bukan modernisasi melainkan konformisme, bila dalam usaha modernisasi sejati ada pendapat pribadi menenai hal yang baru dan sedangkan konformisme adalah tindakan ikut-ikutan dan ini sangat berbahaya karena akan mematikan identitas diri, karena selama waktu berkembnag hanya ikut-ikutan saja menjadikan orang muda, orang dewasa tidak bertanggung jawab dan tiadk berinisiatif, pembeo belka.
- IQ dan EI sang menunang dalam proses pendidikan dengan IQ yang tinggi akan memudahkan pelajar dalam menyerap pelajaran dan EI pelajar akan membentuk sikap yang baik. Dan kudua hal ersebut memberian dampak yang positif bagi anak untuk menunjang kemampuan intelektualitas mereka.
- UAN itu KKN mengpa karena nilai hasil ujian akhir nasional menjadi kurang dari niai sebenarya, itulah jalan menuju KKN, karena akan memunculkan tindakan yang tidak semestinya.
- model sekolah, pendidikan di Asrama dan SD (sekolah dasar)
- pendidik dari orang tua sebagi pendidik pertama atau utama, dan seorang pengajar harus sesuia dengan kompetensi dan profesionalitas untuk mencapai pendidikan yang berhasil.
- dalam sebuah sekolah, tanggunng jawab pokok untuk pembentukan moral dan intelektual akhirnya tidak terletak pada salah satu prosedur atau kegiatan baik intrakulikuler maupun ektrakulikuler, tetapi para pengajar.sekolah merupakan kebersamaan bersemuka, tempat hubungan personel otentik antara pengajar dan pelajar bdapat berkembang.
Hal yang dapat dipelajari dari buku ini adalah kritik yang pedas yang diutarakan beliau tentang keadaan pendidikan kita sekarang, yang mana banyaknya penyimpangan dalam proses pendidikan dan itu menjadikan titik balik yang negatif dalam perkembnagan pendidian kita dimasa yang akan dating. Dan Negara kita perlu mengadakan refleksi kembali untuk membentuk pendidikan yang bermutu dan tidak hanya mencangkok system dari luar melainkan mencoba untuk memunculkan identitas atau cirri khas dari penidikan kita.

Machfud mengatakan...

Nama : M.Machfud arif
Nim/ Kelas : 05410139/ PAI 3

Pengarang buku : J. Drost, SJ
Judul buku : Dari KBK sampai MBS
Penerbit : KOMPAS
Kota. Tahun. Tebal : Jakarta. 2006. 129.

Poin-poin buku
- seorang intelektual adalah seorang yang berkat pendidikan dan penalamanya menjadi seorang yang terbuka kepada seluruh kenyataan. Dengan pendidikan yang sesuai dan kurikulum yang akan dikembangkan diharapkan sesuai dengan kompetensi diberbagai jenjang sekolah semisal SMK yanyg lebih jelas karena kejuruan atau spesialisasi yang diberikan sekolah
- untuk mengetahui kemempuan intelektual pelajar, maka perlu diadakan dua bentuk SMA, yaitu SMA-A dan SMA-B. SMA-A menerima murid dengan nilai lebih tinggi dari pada nilai SMA-B karena untuk mengklsifikasian tingkat intelektualitas mereka agar tercapai kompetensi yang diharapkan. Dan beberapa cara belajar dan mengajar yang baik :1. belajar digunakan sebagai rutinitas harian.2. tujuan belajar harus disesuaiakan dengan para pelajar,sesuai dengan kemampuan mereka 3. asas giat dari pelajar disalurkan lewat ulangan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. 4. memberikan motivasi yang memadai.
- lulusan program sarjana belum tenag professional karena belum mendapatkan disiplin ilmu yang mencukupi dan diluar negeri bisa dikatakan profesonal apabial sudah belajar diuniversitas selama 6 tahun.
- isi dan cara mendidik dan mengajar
1. humaniora, yang menjadikan manusia lebih manusiawi, yang terdiri dari grmatika, logika dan retorika.
2.hukuman ditujukan hntuk memperbaiki sikap dan tindakan siswa yang diluar batas normal atau tindakan aosial.
3. pendidikan budi pekerti disekolah, budi pekerti adalah karakter, ahklak dan juga nama untuk cara membentuk karakter itu.
4. pendidikan dan dialog, dengan adanya dialog akan memperkaya keilmuan kita dan memecahkan masalah-masalah dengan lebih baik dan sikap toleransi yang tinggi akan memerikan dampak yang positif untuk keanekaragaman pemikiran.
- Tujuan pengajaran kita dari sekolah dasar sampai universitas adalah membentuk manusia intelektual yang mampu dan sanggup, manusia demi manusia yang lain dalam lingkup profesinya. Oleh karena itu kita harus memperbaiki birokrasi pendidian dan pengajaran agar tercapai pendidikan yang maksimal dan bermutu dan tidak asal lulus saja.
- mengajar adalah mendidik. Pendidikan yang pertama adalah dari orang tua sebagai tongkak utma dan dilanjutkan disekolah sebagi lembaga formal untuk perkembnagn intelektualitas lebih lanjuty. Olehb karena itu proses pembelajaranmembantu pelajar mengembnagkan potensi intelektualitas yang ada padanya. Dengan merefleksikan sebagai metode yang cocok untuk mengembngkan bakat pelajar dan tidak hany disuruh menghafal terus menerus tanpa diaplikasikan kedalam kehidupana nyata menjadi kurang baik.
- usaha modernisasi dapat bermotifkan keinginan menyesuaikan diri dengan apa yang sekarang berlaku atau bermotifkan kesadaran akan keharusan meningglkan yang sudah usang demi perbaikan hidup. Sikap yang mendasari keinginan menyesuaikan diri dengan yang sekarang berlaku sebetulnya bukan modernisasi melainkan konformisme, bila dalam usaha modernisasi sejati ada pendapat pribadi menenai hal yang baru dan sedangkan konformisme adalah tindakan ikut-ikutan dan ini sangat berbahaya karena akan mematikan identitas diri, karena selama waktu berkembnag hanya ikut-ikutan saja menjadikan orang muda, orang dewasa tidak bertanggung jawab dan tiadk berinisiatif, pembeo belka.
- IQ dan EI sang menunang dalam proses pendidikan dengan IQ yang tinggi akan memudahkan pelajar dalam menyerap pelajaran dan EI pelajar akan membentuk sikap yang baik. Dan kudua hal ersebut memberian dampak yang positif bagi anak untuk menunjang kemampuan intelektualitas mereka.
- UAN itu KKN mengpa karena nilai hasil ujian akhir nasional menjadi kurang dari niai sebenarya, itulah jalan menuju KKN, karena akan memunculkan tindakan yang tidak semestinya.
- model sekolah, pendidikan di Asrama dan SD (sekolah dasar)
- pendidik dari orang tua sebagi pendidik pertama atau utama, dan seorang pengajar harus sesuia dengan kompetensi dan profesionalitas untuk mencapai pendidikan yang berhasil.
- dalam sebuah sekolah, tanggunng jawab pokok untuk pembentukan moral dan intelektual akhirnya tidak terletak pada salah satu prosedur atau kegiatan baik intrakulikuler maupun ektrakulikuler, tetapi para pengajar.sekolah merupakan kebersamaan bersemuka, tempat hubungan personel otentik antara pengajar dan pelajar bdapat berkembang.
Hal yang dapat dipelajari dari buku ini adalah kritik yang pedas yang diutarakan beliau tentang keadaan pendidikan kita sekarang, yang mana banyaknya penyimpangan dalam proses pendidikan dan itu menjadikan titik balik yang negatif dalam perkembnagan pendidian kita dimasa yang akan dating. Dan Negara kita perlu mengadakan refleksi kembali untuk membentuk pendidikan yang bermutu dan tidak hanya mencangkok system dari luar melainkan mencoba untuk memunculkan identitas atau cirri khas dari penidikan kita.

Zaqqi Qudsi Kurniawan mengatakan...

RESUME BUKU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI
1.Judul buku : Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek
2.Tahun : 2008
3.Penulis : Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata
4.Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
5.Alamat Penerbit : Jl. Ibu Inggit Garnasih No. 40, Bandung 40252
6.E-Mail : rosdakarya@rosda.co.id
7.Jumlah halaman : viii + 219 halaman
8.Cetakan : Kesepuluh
9.Cetakan I tahun : 1997
10.No. ISBN : 979-514-601-7






Nama Mahasiswa : Zaqqi Qudsi Kurniawan
NIM : 05410098
Smt / Jur : VI / PAI-3



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2008
Resume :
Dalam buku "Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek" yang ditulis Nana S. Sukmadinata ini, memiliki isi yang cukup lengkap dan praktis sebagai dasar pengembangan kurikulum. Hal tersebut terlihat isi dari buku tersebut secara umum telah menjelaskan komponen pendukung dalam pengembangan kurikulum baik itu dari bab I yang menjelaskan konsep kurikulum yang dijelaskan dengan mengacu pada beberapa pendapat pengembang kurikulum, hingga bab IX yang menjelaskan tentang bagaimana dan apa itu evaluasi kurikulum yang sangat ditekankan untuk menjawab perubahan, baik tuntutan zaman dan social, yang telah dijelaskan juga model dan implementasi evaluasi atas kurikulum. Dalam beberapa bab tersebut, telah menjelaskan apa itu kurikulum, bagaimana pengembangan secara teoritik baik itu nilai filosofis kurikulum, desain, model kurikulum, landasan social budaya, hingga evaluasi sebuah kurikulum.
Selain itu, praktis dalam buku ini terlihat pada bab VIII dan bab X, karena dalam bab tersebut dijelaskan bagaimana pengembangan kurikulum dilembaga pendidikan dengan acuan bab-bab pengembang yang lain seperti dalam bab konsep kurikulum, teori kurikulum, desain kurikulum, landasan filosofis, hingga evaluasi kurikulum. Sedangkan pada bab X, menjelaskan guru sebagai pengembang kurikulum, selain itu di dalam bab ini dijelaskan guru yang memiliki kompetensi yang bagaimana yang layak mengembangkan kurikulum, baik itu dilihat dari pendidikannya, kepribadian, dan profesionalis guru tersebut.
Hal yang dapat diambil dari buku ini, sebagai calon pendidik yang masih belum seberapa mengenal apa dan bagaimana pengembangan kurikulum, buku ini bisa memberi pengetahuan awal untuk membuka pintu awal dalam pengembangan kurikulum. Selain itu, dalam buku ini berbagai aspek yang mendukung dalam pengembangan kurikulum telah dijelaskan secara singkat dan praktis sehingga cukup sebagai pengetahuan dasar guru pengembang kurikulum. Secara pribadi, saya (zaqqi) mendapatkan acuan yang jelas bagaimana pengembangan kurikulum seharusnya dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sebuah kurikulum. Akan tetapi dalam buku ini hanya menjelaskan pengembangan kurikulum secara umum, karena tidak menjelaskan secara detail kurikulum yang dikembangkan saat ini.

SiDo RoNDo mengatakan...

Nama : Sigit Bugiarto
Nim : 05410065
Kelas : PAI-3
Tugas : Pengembangan Kurikulum PAI
Jawaban :
1. Identitas Buku
Judul Buku : Dari KBK Sampai MBS
Pengarang : J. Drost, SJ
Penerbit : KOMPAS
Kota : Jakarta
Tahun : 2006
Tebal : 129 halaman
Sebelumnya maaf pak, kebetulan diambil dari buku yang sama jadi isinya pun tidak jauh beda dari peresume sebelumnya.
Kurikulum Bertujuan Kompetensi
KBK yang diartikan sebagai kurikulum berbasis kompetensi dalam masyarakat umum tidak belaku bagi J. Drost, SJ yang menganggap kurikulum sebagai alat pendidikan tidak bisa menjadi dasar atau basis kompetensi, serta kompetensi yang dimaksud tidak jelas apakah kompetensi siswa atau kompetensi guru. Yang ada adalah kurikulum bertujuan kompetensi, dengan arti demikian kurikulum sebagai alat pendidikan berfungsi untuk mencapai tujuan dari kurikulum tersebut yaitu pencapaian kompetensi siswa.
Singkatnya KBK yang memprioritaskan pada kompetensi siswa, jika memang KBK harus dilaksanakan oleh pendidikan Indonesia maka penggolongan sekolah juga harus berdasarkan komeptensi yang dimiliki siswa, karena sungguh tidak efektif bila untuk pencapaian kompetensi siswa pelaksanaan pendidikanya masih mencampur adukan bermacam- macam siswa yang mempunyai kompetensi berbeda mulai dari rendah, sedang, dan tinggi dalam satu ruang pembelajaran. Pelaksanaan KBK di Indonesia berbeda jauh denngan pelaksanaan kurikulum bertujuan kompetensi di Negara Negara maju seperti Amerika, Belanda, Spanyol dll. Di Amerika pelaksanaan kurikulum bertujuan pada kompetensi di landasi dengan penggolongan sekolah, seperti pembagian SMU menjadai SMU A untuk anak- anak yang mempunyai kompetensi lebi dari 8.5 ( kompetensi tinggi) dan SMU B untuk anak- anak yang mempunyai kompetensi kurng dari 8.5 ( Kompetensi Sedang ). SMA A diorintasikan untuk melanjutkan ke universitaas atau intistut, SMA B siswa dididik untuk diorintasikan guna melanjutkan ke perguruan tinggi kejuruan atau keterampilan khusus( politektik).
Kesimpulannya : pelaksanaan kurikulum model kompetensi harus disertai dengan manajemen sekolah model kompetensi pula.
That's all my opinion pak,.if you found many mistakes in my opinion, I apologize and please forgive me. I never forget to say thank very much. May what has been given by Bapak be useful for us in the world and hereafter. soekarno ever said that " jangan lupakan sejarah"
javanese ever said that " withing tresno jalaran soko kulino" so I do hope : Don’t forget us, pak! PAI-3 the best class of facculty education, isn't it ?
Written by bagas_sigit4@yahoo.com

azhar mengatakan...

Nama : Azhar Muttaqin
Nim : (05410179)

Judul Buku : Pengembangan
Kurikulum Di Sekolah
Pengarang : Drs.H.Muhammad
Ali, M.Pd.,M.A.
Penerbit : Penerbit Sinar
Baru Bandung.
Tebal Buku : 138 halaman.

Kurikulum merupakan suatu rencana belajar bagi siswa yang mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan atau sekolah tertentu. Tujuan kurikulum adalah tujuan pengajaran. Komponen-komponen dalam kurikulum meliputi tujuan (TIU dan TIK / KD dan Indikator), isi atau materi, metode atau organisasi, dan evaluasi. Adapun dalam mengembangkan kurikulum, diperlukan landasan konsep yang jelas, di samping acuan dan asas-asanya. Acuan dalam pengembangan kurikulum adalah filsafat atau nilai yang berlaku di masyarakat, sedangkan asas-asas dalam pengembangannya adalah tuntutan masyarakat, perkembangan iptek, dan teori tentang belajar dan perkembangan individu.
Pengembangan kurikulum pada dasarnya juga memerlukan pendekatan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan sistem yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: input, proses, dan output. Langkah-langkah dalam penyususnan kurikulum adalah; (1) perumusan tujuan, (2) penentuan isi kurikulum, (3) perumusan kegiatan, dan (4) perumusan evaluasi.
Adapun pelajaran yang dapat diambil dalam buku yang kami baca adalah “ bahwa guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana kurikulum hendaknya mampu merancang pelaksanaan kurikulum yang dapat mengembangkan kpribadian siswa, dengan mempertimbangkan teori yang terkait dengan belajar dan perkembangan individu. Selain itu, guru juga hendaknya memiliki kompetensi – pedagogik, sosial, pribadi dan profesional - , karena hal itu akan mempengaruhi baik buruknya proses pembelajaran dan outputnya”.

ade abdurrahman mengatakan...

Nama : Ade Abdurrahman
Kls/NIM/Smt : PAI-3/05410019/VI
Mata Pelajaran : Pengembangan Kurikulum PAI
Tugas : Kesimpulan Buku Kurikulum

Identitas buku:
Judul : Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum
Pengarang: Prof. Dr. H. Oemar Hamalik
Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya
Tahun terbit: 2007 (Februari)
Jml hal : 276 hal.

Inti dari isi buku:
1. Secara garis besar, istilah kurikulum dapat ditapsirkan dalam berbagai pengertian, misal dari segi input, proses, dan produk yang didefinisikan secara berbeda, sesuai dengan pandangan ahlinya. Adapun lapangan studi kurikulum mencakup pengertian dan dan prinsip kurikulum, perencanaan, pengembangan, pembelajaran (instruksional), dan kepemimpinan kurikulum. Arti kurikulum itu sendiri ialah: “Interpreted to mean all of organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction of the school, whether in the classroom or not” (Romine. 1954)
2. Landasan kurikulum pada hakikatnya adalah factor-faktor yang harus diperhatikan dan di pertimbangkan oleh para pengembang kurikulum ketika hendak mengembangkan atau merencanakan suatu kurikulum suatu lembaga pendidikan. Dasar-dasar pengembangan kurikulum itu ialah: falsafah, kemasyarakatan, kebudayaan, psikologi belajar, pertumbuhan dan perkembangan siswa, serta organisasi kurikulum.

Lesson Learned:
Dari buku tersebut saya mendapat pemahaman bahwa untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan sesuatu yang memang benar-benar mapan dan terencana secara matang, dari mulai bagaimana menyusun tujuan/ visi-misi, menempatkan dan mengelola materi pembelajaran, menentukan metode atau strategi pembelajaran, serta bagaimana menentukan dan mengelola evaluasi/ penilaian pembelajaran yang efektif dan efisien. Bila semua telah dipersiapkan secara baik dan matang, maka setidaknya akan memberikan kemudahan dalam pengimplementasian kurikulum tersebut bahkan pada tingkat kelas di satuan pendidikan. Wallah ‘alam bishawab

Aroel mengatakan...

Nama : khaerul anwar (05410174) PAI 3
judul buku : Indonesia belajarlah (membangun pendidikan Indonesia)
pengarang : Dr. Agus Salim, MS. Dkk
penerbit : Tiara wacana
kota : Yogyakarta
tahun : 2007

isi buku/poin penting
dalam buku ini mengkaji banyak hal dalam dunia pendidikan, mulai dari kajian tentang ilmu pendidikan secara lengkap, masalah-masalah pendidikan, landasan filosofis dalam Ilmu pendidikan, dan juga membahas mengenai ideologis dan paradigma pendidikan yang terdiri dari paradigma pendidikan konservatif, liberal dan kritis. Dan juga mengenai peran paradigma dalam reformasi pendidikan nasional. Dalam hal ini paradigam yang dimunculkan adalah paradigma pendidikan konstruktivisme yang menempatkan siswa atau anak didik dalam situasi tekanan utama. Konstruktivisme akan membantu siswa menjadi kritis dalam menganalisis segala peristiwa. Dalam buku ini juga memuat tentang sejarah pendidikan Indonesia beserta paradigmanya yang dimulai dari masa sebelum kolonial, kemudian pada masa kolonial, juga pada masa zaman pergerakan yang diwarnai munculnya taman siswa, kayu tanam juga boedi utomo. Selain itu juga tentang sejarah pendidikan Islam yang ditandai dengan munculnya pesantren-pesantren dan pendidikan Islam Muhammadiyah.
Selain itu juga dikaji tentang otonomi pendidikan di Indonesia ditandai dengan berubahnya sistem sentralistik menjadi desentralistik. Selain itu juga masalah reposisi peran guru dalam praksis pembelajaran modern, yang mana pada pembelajran modern ini guru dituntut mampu menjadai: pemandu bakat siswa, pengembang kurikulum,perancang desain pembelajran, pengelola proses pembelajaran, dan juga sebagai peneliti,penilai,dan juga penulis.

Yang bisa diambil
Setalah baca buku ini saya bisa mengambil sesuatu yang mudah-mudahan benar dan berguna yaitu bahwasanya ketika kita sebagai calon guru bahkan guru sekalipun ingin mengembangkan kurikulum alangkah lebih baiknya jika kita terlebih dahulu faham akan dasar filosofis serta pradigma pendidikan itu sendiri yang tertuang dalam tujuan atau visi misi pendidikan/kurikulum, sehingga nantinya tidak akan lagi terjebak dalam perdebatan masalah yang sifatnya teknis karena kita sudah faham dan tahu substansi dari pendidikan atau kurikulum itu sendiri..Belajarlah dari sejarah !!!

luthfi khuffana mengatakan...

nama: luthfi khuffana
nim:05410170
kelas: PAI-3
tugas: pengembangan kurikulum PAI

jawaban tugas:
1. identitas buku
-judul buku : pengembangan kurikulum teori dan praktik
pengarang : Dr. Abdullah Idi, M.Ed
penerbit: Ar-ruzz media
kota: yogyakarta
tahun: 2007
tebal:306 halaman
2. point-point buku
dalam buku ini menjelaskan beberapa point penting mengenai kurikulum dan perkembangannya mulai dari bab 1 yakni, pengembangan kurikulum di Indonesia periode sebelum kemerdekaan {periode penjajahan}, pengembanga kurikulum sekolah menengah pertama {SMP}, kemudian kurikulum menemgah atas {SMA}. dalam bab II menjelaskan kurikulum dan silabus, diantaranya curikulum as subject matter, kurikulum as Experience, kurikulum as Intention, kurikulum as cultural reproduction, dan kurikulum as currere. dalam bab III membahas tentang kurikulum pendidikan Islam. dalam bab IV membahas tentang asas-asas kurikulum diantaranya asas filosofis, sosiologis, psikologis dan organisatoris. dalam bab V membahas tentang teori kurikulum yakni pertanyaan-pertanyaan epistemologi: pengetahuan apa yang paling bernilai, dan klasifikasi theoris dan theorizing. dalam bab VI memjelaskan tentang jenis dan model pengembnangan kurikulum. dalam bab VII membahas tentang prinsip, hakikat, isi dan pendekatan pengembangan kurikulum. dalam bab VIII menjelaskan tentang fungsi dan peran pengembangan kurikulum. dalam bab IX membahas tentang pembuatan keputusan kurikulum, yakni sentralisasi, desentralisasi serta pengaruhnya dalam pengembangan kurikulum. bab X membahas tentang kurikulum inti dan muatan lokal.

3. Yang dapat dipelajari dari buku:
dalam proses pembalajaran di sekolah atau madrasah pada dasarnya merupakan upaya perwujudan dua tipe kurikulum yakni ideal kurikulum dan aktual kurikulum, untuk mewujudkan kedua tipe kurikulum tersebut diperlukan adanya panduan dan tujuan pembuatan kurikulum seperti, asas-asas kurikulum, teori, jenis dan model pengembangan kurikulum. dengan demikian kurikulum dapat terbentuk secara sistematis dan terarah. sehingga menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

cute mengatakan...

nama: sinta diana sukmawati
nim: 05410009

jawaban:
*) Identitas buku: Pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam (di sekolah, madrasah dan perguruan tinggi). oleh: Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. .jakarta: Rajawali Press. 2007. 332 halaman.
*) Poin_poin buku: Pengembangan kurikulum pendidikan Agama islam (PAI) merupakan salah satu perwujudan dari pengembangan sistem pendidikan Islam.
Buku ini memberikan pijakan-pijakan konseptual-filosofis dan teoritis, serta bangunan operasionalnya dalam pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam di sekolah, madrasah dan perguruan tinggi. Dapat dikatakan bahwa, salah satu komponen yang sering dijadikan sasaran penyebab menurunnya mutu pendidikan adalah kurikulum. kesan yang ada dimasyarakat yang menyatakan bahwa, kurikulum selalu berganti-ganti, padahal kurikulum yang sebelumnya belum tersosialisasi dengan sepenuhnya, sudah ganti kurikulum lagi. Artinya, setiap inovasi pendidikan atau pembelajaran perlu sosialisasi yang rata dan terus menerus, mencakup tidak hanya dimensi praktis-operasional, tetapi juga landasan-landasan konseptual filosofisnya. Secara komprehensif, didalam buku ini membahas tentang pengembangan pendidikan Agama islam , filsafat pendidikan islam dan implikasinya terhadap pengembangan kurikulum, berbagai pendekatan dalam pengembangan kurikulum, dan model pengembangan kurikulum perguruan tinggi Agama Islam yang berbasis kompetensi.

*) pelajaran yang dapat diambil: ditengah pesatnya inovasi pendidikan, terutama dalam konteks pengembangan kurikulum, buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber acuan dalam mengmbangkan dan menyelenggarakan program pendidikan agama islam dengan bertolak dari asaz dan fondasi yang kokoh, serta tidak mudah goyah, tetapi mampu bersikap fleksibel dan adaptif terhadap inovasi pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan Agama Islam.

*******0 syukron.......
" sukses yoi..."

SANG PEMBURU KEBENARAN mengatakan...

Nama : Husein Yahya/05410056/PAI-3/VI
Identitas Buku :
Pengarang : Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty Soetopo
Judul : Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
Penerbit : Bumi Aksara
Kota Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 1993
Tebal : 236 hlm, 21 Cm.
Poin-poin penting dalam buku :
Dalam buku ini ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah pengertian kurikulum yang sangat beragam tergantung pada siapa yang mengartikan. Demikian juga dengan fungsi kurikulum disesuaikan bagi siapa fungsi itu. Kurikulum disusun dan digunakan secara sistematis yang terdiri dari beberapa komponen, misalnya tujuan, materi, organisasi dan strategi, sarana prasarana, dan komponen evaluasi. Sesuai dengan judul, maka dalam buku ini disebutkan tentang pembinaan dan pengembangan kurikulum yang kesemuanya itu mengarah pada berkembanganya kurikulum ke arah yang lebih maju. Dalam pengembangan kurikulum harus diperhatikan beberapa prinsip agar pengembangan yang dilakukan itu berhasil, di antaranya prinsip relevansi, prinsip efektifitas, efisiensi, kesinambungan, dan fleksibilitas.
Dalam pengembangan kurikulum, ada beberapa tipe-tipe desain kurikulum, yaitu subject curriculum, broad fields curriculum, integrated curriculum, dan core curriculum. Dalam pengembangan kurikuluj harus mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya program pendidikan, grouping dan promosi siswa, perencanaan bagi anak-anak luar biasa, penciptaan komunite sekolah, dan penggalakan curriculum planning sendiri. Selain membahas kurikulum, dalam buku ini juga membahas tentang program pengajaran cara mengembangkannya maupun system penyampaiannya.
Lesson Learned (pelajaran yang dapat diambil) :
Dengan membaca buku ini saya dapat mengambil beberapa pelajaran kaitannya dengan pengembangan kurikulum, terutama tentang pembinaan dan pengembangan kurikulum di mana dengan mengetahui tentang landasan pengembangan kurikulum yang disebutkan memang sepantasnya jika kurikulum yang ada harus senantiasa dibina dan dikembangkan dengan melihat prinsip-prinsip dasar dan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pembinaan dan pengembangannya itu, sehingga hasil dari pembinaan dan pengembangan tersebut dapat maksimal. Tidak hanya kurikulumnya saja yang dibina dan dikembangkan, tetapi juga pada program pengajarannya.

rizzzzzzzzzzzzzzzzzzzz mengatakan...

nama: rizka fitria sari
Nim: 05410059

jawaban
1. identitas buku
judul buku: kurikulimt tingkat satuan pendidikan
suatu panduan praktis
pengarang: Dr. E. Mulyasa, M.Pd.
penerbit: PT. Remaja rosdakarya
kota: Bandung
Tahun: 2007
tebal: 312 halaman
2. poin-poim buku
KTSP merupakan bentuk operasional kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah. penyusunan KTSP melibatkan guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan.
dalam pelaksanaannya kurikulum ini dibuat oleh guru disetiap satuan pendidikan untuk menggerakkan mesin utama pendidikan, yakni pembelajaran. model KTSP menuntut kreatifitas untuk menyusun model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal. tetapi, pada prinsipnya, model KTSP bukan kurikulum baru, hanya modifikasi dari kurikulum yang sudah ada.hakikt KTSP adalah :
a. konsep
b. tujuan
c. landasan pengembangan
d. karakteristik

3. dalam buku ini memberikan pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam pengembangan KTSP di sekolah, guru diberi pemahaman tentang begaimana menyelenggarakan KTSP yang baik.

rizzzzzzzzzzzzzzzzzzzz mengatakan...

nama: rizka fitria sari
Nim: 05410059

jawaban
1. identitas buku
judul buku: kurikulimt tingkat satuan pendidikan
suatu panduan praktis
pengarang: Dr. E. Mulyasa, M.Pd.
penerbit: PT. Remaja rosdakarya
kota: Bandung
Tahun: 2007
tebal: 312 halaman
2. poin-poim buku
KTSP merupakan bentuk operasional kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah. penyusunan KTSP melibatkan guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan.
dalam pelaksanaannya kurikulum ini dibuat oleh guru disetiap satuan pendidikan untuk menggerakkan mesin utama pendidikan, yakni pembelajaran. model KTSP menuntut kreatifitas untuk menyusun model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal. tetapi, pada prinsipnya, model KTSP bukan kurikulum baru, hanya modifikasi dari kurikulum yang sudah ada.hakikt KTSP adalah :
a. konsep
b. tujuan
c. landasan pengembangan
d. karakteristik

3. dalam buku ini memberikan pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam pengembangan KTSP di sekolah, guru diberi pemahaman tentang begaimana menyelenggarakan KTSP yang baik.

Ririn Astuti mengatakan...

Nama : Ririn Astuti
Kelas/SMT/nim: PAI 3 / VI/ 05410128

Judul Buku : Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
Penulis : Dr.E.Mulyasa,M.Pd.
Penerbit : PT Rosdakarya Offset
Kota terbit : Bandung
Halaman : 312 halaman

Menurut Mulyasa KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan Dewan Pendidikan.
Dalam KTSP ada beberapa hal yang perlu dipahami, yaitu : KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan maupun poyensi daerahnya masing-masing; sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan SKL; KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada SNP.
Buku ini dapat membantu dalam mengembangkan dan menerapkan KTSP secara tepat wakt dan tepat sasaran. Mulyasa dalam bukunya berupaya memformulasikan suatu cara praktis dalam mengembangkan dan menerapkan KTSP, sehingga dapat dijadikan panduan oleh para pelaksana di lapangan, dan juga dilengkapi dengan contoh-contoh dan format praktis, yang akan membangtu untuk mengembangkan setiap komponen KTSP.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, yan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran.
Dalam penyusunan KTSP, standar kompetensi dan kompetensi dasar disusun oleh pemerintah pusat yang kemudian penjabarannya dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan yaitu berupa penjabaran silabus dan RPP.Sekolah yang mempunyai kemampuan mandiri dapa mengembangkan KTSP dan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya dengan mendapat pengawasan dari Dinas Pendidikan. Dan apabila satuan pendidikan tersebut belum mampu mengembangkan KTSP maka boleh disusun secara bersama yaitu dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), ataupun dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang sesuai dengan jenjangnya.
Dari berbagai hal diatas dapat disimpulkan bahwa seiring dengan perubahan zaman maka kurikulum harus diperhatikan demi menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi zaman.KTSP adalah merupakan kurikulum penyempurna dari kurikulum sebelumnya.Ternyata dalam penyusunan KTSP memerlukan pemikiran-pemikiran yang komplek dan juga terutama harus memperhatikan kondisi sekolah maupun daerahnya masing-masing demi terlaksananya tujuan pendidikan. KTSP juga sangat membantu daerah-daerah dalam mengembangkan potensi agar menjadi daerah yang makin maju.

rusmila dewi mengatakan...

Nama :Rusmila Dewi
Nim :05410127
Pengarang :Kunandar, S,pd.M,si.
Judul Buku :Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam setifikasi Guru
Penirbit :PT Raja Grafindo Persada
Kota :Jakarta
Tahun :2007
Tebal :441

Poin-poin pokok dalam buku ini
1.Problematika pendidikan indonisia dan permasalahanya
Kualitas pendidikan indonisia dianggap masih rendah, hal ini biosa di lihat lulusan dari sekolah atau perguiruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki, disbanding Negara-negara lain se Asia indonisia yang paling bawah menduduki kualitas system pendidikan.Itu semua karena kualitas Guru belum memenuhi standar kompetensi bahwa untuk menjadi seorang Guru yang professional harus bias memiliki empat kompetensi, yaitu Profesional,Pedagogik, social, Kepribadian,dan juga tak lepas dari semangat patriotisme peserta didik untuk maju dan juga dorongan dari orang tua.
Terbatasnya wawasan para Guru dalam memahami fenomena-fenomena yang muncul dari tengah-tengah masyarakat menyebabkan kurang tepat da kurang pekanya mengantisipasi permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan perubahan paradigma piker professional untuk menjadi Guru yang professional akan diuji melalui sertifikasi Guru yang bertujuan untuk menentukan kelayakan Guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kurikulum Pendidikan di Indonisia
Dalam perjalananya dunia pendidikan indonisia telah nenerapkan enam kurikulum, yaitu kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 (KBK) ,dan terahir KTSP.Yang merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Berdasarkan UU no 20 thn 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 36-38.
Diberlakunya KTSP dalam dunia pendidikan di indonisia berimplimentasi cukup luas dan komplek yang berkaitan dengan pembelajaran, pengalaman belajar, dan system penilaian. Dalam KTSP Guru ditempatka sebagai fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik.
Dalam buku ini juga memuat karakteristik KTSP, prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, Acuan operasional penyusunan KTSP,Komponen-komponen KTSP, pelaksanaan penyusunan KTSP, Model-model KTSP, SKL, keunggulan KTSP, dan struktur KTSP, Semua keterangan ada di buku ini hanya poin-poinnya saja.
3. Implementasi kurikulum
Merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program, tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktifitas-aktifitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah. Dan juga interaksi antara fasilitator sebagai pengembang kurikulum dan peserta didik sebagai subjek belajar.
Implementasi kurikulum mencakup kegiatan pokok yakni pengembamgan program, pelaksanaan penbelajaran, dan evaluasi pembelajaran.Program tahunan, program semester, program modul dan pokok bahasan, serta program mingguan dan harian.Poin-poin nya p[engembangan silabus dan RPP yang mencakup prinsip, proses, komponen, dan prosedur penyusunan.
4. Pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk untuk memberikan liff skill, wawasan akademik peserta didik sebagai bekal masa depan menghadapi dunia global.
Pelaksanaan pembelajaran di lalui dengan proses yang panjang untuk menyelesaikanya dalam tingkat SD 6thn, SMP 3 thn, SMA 3 thn.Selama itulah peserta didik akan di berikan pelajaran dan semua itu akan diproses melalui evaluasi hasil belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.Dalam penilaian berbasis kelas penilaian dilakuakan untuk apakah peserta didik telah berhasil menguasahi suatu kompetensi mengacu pada indicator-indikator yang telah ditentukan.
Pelajaran yang dapat di ambil dari buku ini adalahsetelah saya membaca dan mempelajari buku ini saya jadi tau permasalahan pendidikan indonisia hingga saat ini bahwa pendidikan sangat berpengaruh pada kemajuan dan perkembangan bangsa.Guru sangat berperan penting dalam memajukan atau mengembangkan pendidikan karma Guru lah sebagai ujung tombak pendidikan untuk mencipkan calon pendidik yang professional.Dalam buku ini juga mengajarkan bagaimana menjadi Guru yang professional dan bagaimana cara menempuh sertifikasi Guru.juga cara pengembangan silabus dan RPP.

ely kurniati mengatakan...

Prof. DR. nana syaodah sukmadinata. Pengembangan kurikulum teori dan praktek. Bandung; remaja rosdakarya.2007.

Teori kurikulm yaitu sebagai suatu perangkat peryataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena penegasan hubungan antara unsure-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum. Pengkur dimulai pada tahun 1890, tapi secra definitive berkembang pada tahun 1920, oleh franklin babbit. Kurikulum dipandang sebagai rencana konkrit penerapan dari suatu teori pendidika, teori pendidikan ada empat yaitu; pertama pendidikan klasik/ model kurikulumnya ‘subyek akademik’ (seluruh pengetahuan dan nilai-nilai telah ditentukan oleh pemikir terdahulu, pendidikan sebagai pengawet, pemelihara, peran guru lebih dominan). Kedua Pendidikan pribadi model kurikulumnya humanistic(setiap anak yang dilahirkan telah memiliki potensi masing-masing, tugas pendidikan hanya mendorong sang anak supaya belajar disepanjang hayatnya, guru sebagai pembimbing, motivator, fasilitator). Ketiga pendidikan teknologi, dalam model kurikulumnya’teknologis’(tempat peranan pendidikan dalam menyampaikan teknologi, isinya pun dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus. Kegiatan dilaukan secara efisien tanpa adanya refleksi. Guru berfungsi sebagai sumber belajar lebih banyak tugas-tugas dan pengelolaan daripada penyampaian dan pendalaman bahan), ke empat pendidikan interaksional, model kurikulumnya’rekonstruksi sosial’(menekankan interaksi antara dua pihak, baik dari siswa-siswa, siswa-guru, siswa-bahan, gurur-siswa, siswa-lingkunag-dengan segala pemikiranya, model ini mementingkan isi dan proses sekaliagus, proses belajarnya dialog, guru berperan menciptakan situasi saling percaya dan membantu).
Yang menjadi komponen kurikulum adalah; tujuan, bahan ajar, strategi mengajar, media mengajar, evaluasi dan yang terakhir penyempurnaan pengajaran. Adapun yang menjadi landasannya; filosofis, psikologis dan social budaya. Sedang factor yang mempengaruhi pengkur adalah; PT, masyarakat, system nilai.sedang yang menjadi hambatanya; dari guru itu sendiri, masyarakat setempat dan masalah biaya operasionalnya.
Yang dapat diambil dari itu semua kalau menurut saya sangat banyak, kurikulum merupakan ruhnya pendidikan(dalam artian pendidikan untuk formal) karena dengan adanya kurikulum ini akan memperjelas apa yang menjadi tujuan beserta cara pencapaianya dari pendidikan itu sendiri, untuk memenuhi ini semua harus di pilih model/ toeri pendidikan yang akan dijadikan landasanya, supaya dikedepanya pendidikan benar-benar sebagai tumpuan dan harapan bagi masyarakat Negara.

a-aesoh mengatakan...

nama : Miss a-aesoh
NIM : 05410113

jawaban
1. identitas buku
judul buku : kurikulum tingkat satuan pendidikan
pengarang : Dr. E. Mulyasa, M.Pd.
penerbit : PT REMAJAROSDA KARYA
kota : Bandung
tahun : 2006
tebal : 312
2. poin-poin buku
KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki tanggungjawab yang memadai. dengan mengadakan undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
KTSP mencakupi beberapa poin-poin; konsep dasar KTSP, tujuan KTSP, landasan pengembangan KTSP, karakteristik KTSP, pengembangan KTSP, prinsip pengembangan KTSP, strategi pengembangan KTSP, prinsip pengembangan silabus, cara meembuat rencana pelaksanaan pembelajaran, dan pembelajaran dan penilaian
pengembangan KTSP.
3. yang bisa dipelajari
KTSP merupakan kurikulum yang berbasis sekolah, penyusunan KTSP dilakukan oleh sekolah dan satuan pendidikan, diharapkan guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum. dan dengan sebab ada KTSP pada tahun 2003 inilah, bisa meningkatkan kualitas pendidikan. karena sebelum menerapkan KTSP sebagian besar guru lah yang aktif, tetapi apabila mengguna KTSP siswa yang aktif.

endah nurjanah mengatakan...

NAMA : ENDAH NURJANAH
NIM : 0541 0119
SMT/JUR : VI/PAI-3


IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Kurikulum yang Mencerdaskan Visi Indonesia 2030 dan Pendidikan Alternatif
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara,
Kota/Tahun : Jakarta /September 2007
Penulis : A. Ferry T. Indratno (Editor)/Forum Mangunwijaya
tebal : XVI + 216; 14 cm x 21 cm


POKOK-POKOK YANG PENTING

Buku ini berisi kumpulan beberapa tulisan makalah yang terdapat dalam forum Mangunwijaya yang didokumentasikan dalam bentuk buku sebagai pelengkap literatur pendidikan. Buku ini, terdapat dua pokok bahasan utama, yaitu Kurikulum Nasional dan Visi 2030 dan Pendidikan Alternatif di Ina (Indonesia). Menurut saya, hal yang penting pada bahasan tentang Kurikulum Nasional dan Visi 2030 yaitu Visi 2030 tidak akan terwujud selama pemerintah tidak “pelit” dalam hal anggaran pendidikan. Sebenarnya dalam UU Sistem Pendidikan Nasional dan Pembukaan UUD 1945 sudah cukup baik untuk mewujudkan Visi 2030. Namun, apa daya para penguasa lebih “lihai” memainkan kedudukannya untuk membodohkan masyarakat. Bagaimana tidak, pemerintah tidak mau tahu untuk pembangunan di Indonesia. Di mana, pembangunan Indonesia yang utama adalah pembangunan di bidang Pendidikan untuk membangun Sumber Daya Manusia. Masalah, urgen ini masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah, terbukti pemerintah tidak konsekuen dengan kewajibannya untuk mewajibkan pendidikan dasar bagi rakyat. Jika konsekuen, dengan melihat keadaan masyarakat Indonesia yang miskin “semakin miskin terhimpit kerakusan beberapa pejabat” maka pendidikan dasar diberikan secara gratis. Kemudian, Ujian Nasional yang tidak mampu membentuk nilai, moral kepribadian peserta didik akan kebudayaan bangsa, sebab yang mereka dapat di sekolah adalah ilmu pengetahuan yang tidak dapat mereka terapkan secara langsung dan hanya mengarah pada aspek kognitif saja. Ditambah, anggaran pendidikan yang minimal 20 persen dari APBN dan APBD yang memang sudah diatur dalam pasal 31 ayat (4) UUD 1945 dapat direalisasikan, jika memang pemerintah sadar dan tidak separuh hati dalam memikirkan pentingnya pendidikan bagi kemajuan Pembangunan Indonesia. Maka cita-cita untuk mencapai Visi 2030 bukan mimpi belaka. Kurikulum yang mencerdaskan pun akan dapat tersusun oleh para guru yang bersemangat karena masa depannya (kesejahteraannya) sudah ditanggung oleh pemerintah yang peduli pendidikan.
Dalam berkecamuknya permasalahan karena tidak mungkin Visi 2030 akan terwujud , maka di kalangan “rumput” secara bertahap menyusun dan memikirkan kondisi mereka yang tidak diperhatikan pemerintah. Kemudian munculah pendidikan alternatif dengan segala semangat untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Minamal mereka peduli dengan daerahnya sendiri seperti “ Qaryah Thayyibah” yang berawal dari ingin menjadikan desanya menjadi indah baik segi sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Maka, strategi yang dipakai adalah dengan memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendesak bagi keluarga peserta didiknya. Kemudian, belajar dari martabat seorang yang miskin untuk tetap memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya, memunculkan kepedulian SD mangunan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi peserta didiknya yang tidak mampu tersebut. Dan masih ada bebrapa alternatif yang lain dari buku ini yang menarik dan perlu sekali dipertimbangkan oleh pemerintah sebelum membuatk kebijakan baru tentang pendidikan.

PELAJARAN YANG DIAMBIL

Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dari membaca buku ini, selain wawasan tentang segala lika-liku pendidikan yang begitu menantang juga membantu saya untuk lebih terbuka terhadap segala perbedaan yang terdapat di Indonesia. Membuat saya untuk dapat memahami persamaan ataupun perbedaan budaya di antara sesama suku di Indonesia sehingga lebih toleransi dan menghargai. Lebih-lebih jika saya menjadi guru ketika mengahapi keragaman siswa yang kompleks.



Teman-teman, buku ini sangat bagus bagi kita calon guru. Bacalah buku ini, dijamin tidak akan menyueesal! Insya Allah.

Akhir kata, untuk Bapak Muqowim terimakasih untuk semua pelajaran dan pengalaman yang berharga yang telah bapak berikan bagi saya. Mohon maaf, atas segala salah khilaf saya selama proses perkuliahan maupun bukan. Selanjutnya, saya mohon doa dari bapak agar kami dapat mengemban amanah sebagai guru yang mampu mengantarkan anak didik nantinya untuk memiliki kompetensi yang unggul dalam IPTEK juga memiliki akhlak yang mulia.

Dien Muhammad Ismal Bransika mengatakan...

nama : Dien Muhammad Ismal B
NIM: 05410194
kelas : PAI-3
pel : pengembangan kurikulum PAI
Judul buku : wacana pengembangan pendidikan agama islam
Penulis : Dr. Muhaimin, M.A
Cetakan agustus 2004
Penerbit: pusat studi agam,a islam dan masyarakat dan pustaka pelajar surabaya
Jumlah halaman buku : ix dan 357 halaman


Isi buku adalah tentang bagaiman kita selaku seorang pendidik atau calon pendidik agar dapat mengembangkan dari mana kita harus mengembangkan pendidikan itu sendiri didalam buku in juga kita empelajari tentang
Buku ini ada bebrapa bab yang man ddi setiap bab telah ada permasalahan tersendiri, bagaiman cara
- pegembangan pemikiran fiosofis pendidika islam
- persoalan pegembangan filsafat endidikan islam
- memahami mkna filsafat pendidikan islam
- urgensi banguna filsafat pendidikan islam
- wilayahkajian filsaft pendidikan islam
- tepologi pemikiran filsafat pendidikan islam
pada bab ini kta akan membahas tentang bagaimana pegembangan pemikiran pendidikn islam di indonesia
A. waca pegembangan pemiiran pendidikan islam di indonesia
B. peta pemiiran (filsafat) pendidika islam indonesia
C. tepologi filsafat pendidikan islam indonesia
didalam bab 3 ini muhaiminmenuliskan tentang orentasi pengembangan pendidikanislam
A. iman dan taqwa: pengembangannya di dalampendidikan
B. imam bagi orang yang bertaqwa sebagai arah pengembnaganp endidikan islam
C. bagaiman yng toleran sebagai arah penegmbangan pendidikanislam
pada bab 4 ini baru saya temukan bagaiamana penegmbangan madrasah sebagai lembaga pendidikan islam
Pendapat saya dari buku yang telah di tulis oleh DR Muhaimin M.A adalah sesuatu yang harus di pahami oleh paera calon guru maupun dari guru itu sendiri yang man merekan harus mengetahi apa yang akan di kerjakan di dalam proses pembelajaran itu sendiri. Urain dari buku ini juga di usahakan bertolak dari problem pengembangan pendidikan islam, yang timbulnya mungkin karena ada gap antara fakta dan harapan, kontradiksi antara empiri, kontroversi antara teori dan empiri, dan/atau delima antara pendapat ahli. Melalui esei-esei pemikiran ini di harapkan para pembaca daat memperoleh wawasan dan sousi pemecahan terhadap berbagai persoalan pengembangan pendidikan islam terutama dalam kontek perkembangan kontemporer dan kepentinagnnya bagi pengembangan pendidikanislam di masa depan
Mak dengan andanya buku ini di harapkan agar para guru ataupun calon guru dapat mengembangkan lembaga pendidikan sesuai dengan apa yang ada di dalammasyarakat agar tidak keluar dari norma yang ada, begitu juga di dalam pengembangan kurikulum harus di lihat apa saja apa yang ada didalam kurikulum itu menyangkut apa saja komponen-komponen dari kurikulum itu sendiri.

ja'fari m mengatakan...

ja'fari muhlis/05410083
1. identitas buku
judul buku : Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum
penulis : Prof.Drs. H. Dakir
penerbit : Rieneka Cipta
tahun : 2004
tebal : 175 h
2.poin-poin buku
Buku yang berjudul " perencanaan dan Pengembangan kurikulum" ini dalam pembahasanaya akan dimulai dari hal-hal pengembangan kurikulum lebih dahulu, baru terakhir akan membahas " perencanaan kurikulum" karena membahas perencanaan tidak akan tepat apabila tidak didahului oleh berbagai komponen kurikulum dan berbagai pengembanganya. Pembahasan dalam buku ini akan berturut turut membicarakan hal-hal sebagai berikut.
BAB I dan BAB II membahas mengenahi hakikat kurikulum dan pengorganisasianya. BAB III dan BAB IV membahas berbagai asa pengembangan kurikulum dan pengembagan selanjutnya. BAB V mengupas pengembangan kurikulum yang kusus yaitu pengembangan kurikulum muatan lokal yang baru mulai dirintis sejak tahun 1985. BAB VI membahas langkah-langkah perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan pertimbangan bahwa merencanakan kurikulum sekarang itu akan diperuntukan bagi peserta didik yang akan datang. Oleh karenanya siperencana huarus tahu bagaiman trend jumlah peserta didik pada tahun-tahun mendatang dan berapa jumlah yang diperkirakan akan tamat. Pembahasan tersebut akan dikupas pada BAB VII, dan BAB VIII akan membahas bagaimana merencanakan jumlah guru dan ruangan yang diperlukan atas dasar kurikulum yang berlaku, diungkapkan pada pembahasan educational worksheet. Akirnya pada BAB IX membahas bagaiman supaya perencanaan itun berhasil dengan baik dipaparkan dalam pembicaraanm mengenai PERT dan CPM.
3. pelajaran yang dapat diambil
pelajaran yang dapat saya ambil dari buku ini selain pengetahuan tentang yang tersebut di atas walaupun tidak maximal, akan tetapi yang paling saya kagumi adalah penyampaian penulis yang secara urut dan sistematis tidak bertele-tele